Sejarah Peristiwa Rengasdengklok sebelum Proklamasi Kemerdekaan

By Nabil Adlani, Jumat, 25 Februari 2022 | 12:45 WIB
Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi setelah adanya peristiwa Rengasdengklok yang melibatkan golongan tua dan muda. (unsplash/MufidMajnun)

Pada 15 Agustus 1945 Jepang menyatakan diri menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, Adjarian.

Itu menjadi awal kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mempercepat proklamasi kemerdekan.

Nah, itulah yang menjadi pikiran utama dari para golongan muda, mereka berpikir bahwa menyerahnya Jepang membuat Indonesia sedang kosong kekuasaan.

Hingga kemudian para pemuda mendesak para golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sutan Sjahrir yang sudah mengetahui berita menyerahnya Jepang kepada Sekutu lewat siaran radio langsung bergegas menemui Soekarno dan Hatta.

Sjahrir menyampaikan informasi tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu serta meminta Soekarno dan Hatta segara menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi, Soekarno tidak bersedia untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan dan lebih memilih mencari kebenaran dari berita menyerahnya Jepang tersebut.

Baca Juga: Materi TWK CPNS, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Menurut Soekarno, untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, perlu dibicarakan lebih dahulu dengan PPKI agar tidak menyimpang dari ketentuan.

Meski begitu, para pemuda berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan oleh kekuatan bangsa sendiri, bukan oleh PPKI.

Menurut para pemuda, PPKI adalah organisasi buatan Jepang dan mereka berharap agar kemerdekaan Indonesia dilakukan boleh bangsa sendiri.

“Para golongan muda melancarkan gerakan bawah tanah untuk mendesak golongan tua segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.”