adjar.id – Pernahkah Adjarian mendengarkan atau melantunkan tembang macapat Gambuh?
Nah, kali ini kita akan membahas tentang makna, watak, karakter, dan aturan atau paugeran tembang macapat Gambuh.
Sebelumnya, yuk, ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tembang macapat!
Tembang macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa yang dilagukan.
Setiap judul tembang macapat memiliki watak dan aturan tersendiri sebagai ciri khas masing-masing
Di dalam kebudayaan Jawa, terdapat sebelas judul tembang macapat, salah satunya adalah yang akan kita bahas saat ini, yakni tembang macapat Gambuh.
Salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan Jawa bidang kesenian adalah dengan mempelajari tembang Jawa, termasuk tembang macapat. Dengan begitu, budaya Jawa tidak akan luntur dan hilang di generasi mendatang nanti.
O iya, lirik tembang macapat umumnya berisi petuah kehidupan yang berfungsi sebagai nasihat dituturkan dari generasi ke generasi.
Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari simak bersama penjelasan berikut!
Baca Juga: Tembang Maskumambang: Pengertian, Watak, dan Aturan atau Paugeran
Makna Tembang Gambuh
Kata Gambuh berasal dari istilah bahasa Jawa, yaitu “tambuh, embuh, jumbuh” yang bermakna tepat, sesuai, atau cocok.
Secara global, tembang Gambuh membahas tentang pergaulan sosial manusia, baik dengan teman sebaya, orang yang lebih tua, tetangga, maupun saudara.
Tak hanya itu, tembang macapat ini juga menyuguhkan nasihat untuk membangun rasa persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.
Belakangan, terdapat banyak sekali anak muda penerus bangsa yang menjadi sulit bersosiaisasi dengan masyarakat sekitar akibat terlalu sibuk bermain dengan ponsel masing-masing.
Nah, tembang ini berfungsi menjadi media pengingat bahwa sejatinya manusia sebagai makhluk sosial harus mampu berinteraksi dengan baik kepada siapapun.
Sikap ini mencerminkan karakter yang berbudi luhur, menyayangi yang lebih muda, dan menghormati kepada yang lebih tua.
Watak dan Karakteristik Tembang Gambuh
Tembang Gambuh memiliki watak kerukunan, kekeluargaan, dan kebersamaan makhluk sosial.
Baca Juga: Tembang Macapat Kinanthi: Pengertian, Watak, dan Aturan atau Paugeran
Watak ini dapat membangun rasa persaudaraan dan kekebarabatan satu sama lain. Sementara karakternya adalah jelas, tidak ragu-ragu, dan wajar.
Aturan atau Paugeran Tembang Gambuh
Setiap tembang macapat memiliki aturan atau paugeran yang berbeda. Paugeran berfungsi untuk menjadi ciri-ciri setiap tembang macapat.
Aturan atau paugeran mengacu pada jumlah baris (guru gatra), jumlah suku kata (guru wilangan), dan vokal (guru lagu).
1. Guru Gatra
Guru gatra tembang Gambuh adalah lima baris. Artinya, terdapat lima baris dalam setiap satu bait tembang ini.
2. Guru Wilangan
Guru wilangan adalah jumlah suku kata dalam setiap baris. Guru wilangan tembang ini adalah 7, 10, 12, 8, 8.
Ini berarti, baris atau lirik pertama tembang Gambuh berjumlah tujuh baris, baris atau lirik kedua berjumlah sepuluh baris, begitu seterusnya hingga baris kelima.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan?
3. Guru Lagu
Nah, terakhir adalah guru lagu. Guru lagu merupakan jatuhnya vokal pada akhir kata di setiap baris.
Tembang Gambuh memiliki guru lagu "U, U, I, U, O".
Artinya, pada lirik pertama tembang ini berakhir dengan huruf vokal “U”, lirik kedua berakhir dengan huruf vokal “U” lagi, dan seterusnya hingga lirik kelima yang berakhir di vokal huruf “O”
Nah Adjarian, demikianlah makna, watak dan karakter, serta aturan atau paugeran tembang macapat Gambuh.
Simak juga video berikut, yuk!