Untuk membasuh pakaianmu
Pakaian-pakaianmu
Terkoyak pada bagian pinggir
Jahitlah dan benahilah untuk waktu sore nanti
Baca Juga: Tembang Macapat Kinanthi: Pengertian, Watak, dan Aturan atau Paugeran
Selagi bulan masih bersinar terang
Selagi masih banyak waktu luang
Ayo bersoraklah
Dengan sorakan
Makna Lagu Lir-Ilir
Secara keseluruhan, lagu Lir-Ilir bermakna bahwa umat manusia seharusnya dapat bangkit dari keterpurukan.
Maksud “bangkit” yang dimaksud Sunan Kalijaga adalah sadar, akan adanya Allah SWT, Tuhan alam semesta.
Dalam lagu tersebut, diri manusia dilambangkan dengan tanaman yang sedang bersemi berawarna hijau.
Kita diberi kebebasan untuk memilih tetap bermalas-malasan sehingga tanaman dalam diri kita layu atau bangun dan berjuang supata tanaman tersebut dapat terus bertumbuh.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan?
Kata “cah angon” dalam lirik bermakna bahwa diri kita sebetulnya dapat membawa orang lain dalam jalan yang lurus dan benar. “Cah angon” yang berarti gembala kemudian diminta untuk “penekno blimbing” atau memanjat pohon belimbing.
Buah belimbing memiliki ciri khas berbentuk seperti bintang dengan lima sudut. Nah, lima sidit tersebut digambarkan sebagai Rukun Islam yang ada lima.
Walaupun dalam memanjat pohon akan sulit dikarenakan licin, tetapi sebagai umat Muslim, kita harus tetap semangat dalam beriman.
Lirik “Dodotiro-dodotiro, kumitir bedhah ing pinggir, dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore,” bermakna bahwa manusia harus selalu memperbaiki iman dalam dirinya.
Sementara “Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane,” berartikan bahwa kita harus selalu memperbaiki iman, hal ini bahkan perlu dilakukan sesegera mungkin dan tidak di tunda-tunda, selagi blan masih menyinari matahari.
Nah Adjarian, itulah makna tembang atau lagu dolanan Lir-Ilir ,ya.