adjar.id – Dalam suatu perekonomian negara, terdapat jenis-jenis inflasi yang bisa terjadi.
Inflasi sendiri adalah naiknya harga-harga umum secara terus-menerus yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
Hal ini terjadi karena secara riil tingkat pendapatan masyarakat juga ikut menurun, Adjarian.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis dari inflasi yang menjadi materi ekonomi kelas 10 SMA.
O iya, jika kenaikan hanya terjadi pada satu atau dua barang saja, maka hal tersebut tidak bisa disebut sebagai inflasi.
Akan tetapi, hal tersebut bisa disebut inflasi jika kenaikan yang terjadi bisa meluas sehingga barang lain juga ikut naik.
Penyebab terjadinya inflasi sendiri ialah karena adanya permintaan barang yang lebih tinggi dibanding dengan penawaran terhadap barang tersebut.
Yuk, kita cari tahu jenis-jenis inflasi yang terjadi dalam suatu perekonomian negara berikut ini!
“Inflasi terjadi karena penawaran lebih rendah dari permintaan barang, sehingga ada kelangkaan barang dan jasa.”
Baca Juga: Cara Mengatasi Inflasi yang Bisa Dilakukan Pemerintah
Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi yang terjadi bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa sebab, di antaranya:
1. Inflasi Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, inflasi terbagi menjadi empat jenis utama, yaitu:
- Inflasi Rendah
Inflasi rendah atau creeping inflation adalah inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun.
Inflasi ini dibutuhkan dalam ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
“Inflasi yang besarannya kuran dari 10% per tahun di sebut dengan inflasi rendah.”
- Inflasi Menengah
Baca Juga: Macam-Macam Teori Inflasi dan Pengaruh Inflasi bagi Perekonomian
Inflasi menengah atau galloping inflation adalah inflasi yang besarnya antara 10% sampai 30% per tahun.
Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar.
O iya, angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut inflasi dua digit, misalnya 15%, 20%, dan 30%.
- Inflasi Berat
Inflasi berat atau high inflation adalah inflasi yang besarnya antara 30% sampai 100% per tahun.
Misalnya inflasi yang pernah terjadi pada pertengahan dekade 1960-an yang bisa mencapai 60%.
- Inflasi Sangat Tinggi
Inflasi sangat tinggi atau hyperinflation adalah inflasi yang ditandai dengan naiknya harga secara drastis hingga mencapai empat digit atau di atas 100%.
“Saat terjadi inflasi sangat tinggi, nilai mata uang akan turun sangat tajam sehingga banyak masyarakat yang menukarnya dengan barang.”
Baca Juga: Beberapa Dampak dan Cara Menanggulangi Inflasi dalam Perekonomian
2. Inflasi Berdasarkan Sebabnya
Berdasarkan sebabnya, inflasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Demand Pull Inflation
Inflasi ini terjadi sebagai akibat dari pengaruh permintaan yang tidak diibangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi.
Akibatnya, sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap, maka harga akan naik.
Jika, hal ini terus berlangsung secara terus menerus, akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan.
- Cost Push Inflation
Inflasi ini disebabkan karena naiknya biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.
“Untuk mengatasi demand full inflations diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru.”
Baca Juga: Jawab Soal Kewenangan Bank Indonesia Selaku Pemegang Kekuasaan Moneter
Akibat naiknya biasanya faktor produksi, dua hal yang bisa dilakukan oleh produsen yaitu langsung menaikkan harga produksi atau menurunkan jumlah produksi.
- Bottle Neck Inflation
Inflasi ini dipicu oleh faktor penawaran (supply) atau faktor permintaan (demand).
Jika dikarenakan faktor penawaran maka persoalannya adalah sekalipun kapasitas yang ada sudah terpakai tetapi permintaannya masih banyak sehingga menimbulkan inflasi.
Sedangkan jika terjadi karena faktor permintaan, hal ini disebabkan karena adanya likuiditas yang lebih banyak.
3. Inflasi Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
“Bottle neck inflation di sebabkan karena adanya faktor penawaran atau juga faktor permintaan.”
Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Perubahan Kurs Valuta Asing
- Inflasi dari Dalam Negeri
Inflasi ini timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara.
Untuk mengatasinya Adjarian, biasanya pemerintah melakukan kebijakan untuk mencetak uang baru.
- Inflasi dari Luar Negeri
Inflasi ini ditimbulkan karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi.
Kenaikan harga-harga di luar negeri atayu di negara-negara mitra dagang utama yang secara langsung ataupun tidak bisa menimbulkan kenaikan biaya produksi dalam negeri.
Kenaikan ini umumnya akan disertai dengan naiknya harga barang-barang di dalam negeri.
Nah, itulah tadi Adjarian, jenis-jenis inflasi yang bisa terjadi di suatu negara yang berdampak pada perekonomian.
Yuk, sekarang jawab soal berikut ini!
Pertanyaan |
Apa saja jenis-jenis inflasi berdasarkan sifatnya? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |