1. Seni Pop
Budaya pop tumbuh dari pertemuan beberapa kecenderungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat pada pertengan tahun 1950-an.
Budaya ini ditandai dengan ketiadaan pengangguran, konsumerisme, serta makin meningkatnya kesejahteraan, mobilitas sosial ke atas, dan berubahnya pandangan sosial.
Seni pop sendiri adalah produk sistem perekonomian kapitalis, Adjarian.
Jadi, segala hal dalam kehidupan ini, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan realitas simbolisme diusahakan menjadi komoditi yang bisa dijual di pasar secara luas.
Nah, dalam dunia seni pop atau pop art, eksistensi penciptanya tidak terlalu penting karena yang terpenting adalah produk yang bisa dijual ke pasar.
“Seni pop merupakan suatu aktivitas seniman yang menggunakan cara pemberian kesan populer sebagai hasil dari revolusi industri.”
Baca Juga: Tahapan Perencanaan untuk Menyelenggarakan Pameran Seni Rupa
2. Seni Optik
Ada beberapa faktor yang memengaruhi hadirnya seni optik, yaitu sistem optik dan beberapa teori warna, baik untuk warna pigmen maupun sinar.
Ilmu optik sendiri pertama kali dipelajari selama bertahun-tahun di laboratorium oleh seorang filsafat bernama Bacon. Ia mempelajari struktur cahaya yang kaitannya dengan bagaimana mata manusia bisa menangkap warna.