Gerakan ini didasari oleh adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang akan membawa mereka ke suasana tenteram dan aman.
Selain itu, ratu tersebut juga akan memerintah dengan adil dan bijaksana.
Tujuan dari gerakan APRA ini adalah untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara bagian RIS.
Pada 23 Januari 1950, pasukan APRA menyerang Kota Bandung serta melakukan pembantaian terhadap anggota TNI.
APRA tidak mau bergabung dengan Indonesia dan memilih tetap mempertahankan status quo karena jika bergabung dengan Indonesia, mereka akan kehilangan hak istimewanya.
Baca Juga: Memahami Cita-Cita dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
O iya, pemberontakan APRA juga didukung oleh Sultan Hamid II yang menjabat sebagai menteri negara pada Kabinet RIS.
“Gerakan APRA didasari atas kepercayaan rakyat tentang datangnya ratu adil yang akan memerintah dengan adil dan bijaksana.”
2. Pemberontakan Andi Azis di Makassar
Pemberontakan ini berada di bawah pimpinan Andi Aziz yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Hal ini diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada April 1950 karena adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang antifederal.
Mereka mendesak Negara Indonesia Timur atau NIT untuk segera menggabungkan diri dengan Indonesia.