Tiap mahasiswa harus menggali potensi masing-masing dan belajar secara mandiri.
"Jadi menggali potensi masing-masing. Belajarnya mandiri. Kalau hanya mengandalkan dosennya ngomong lalu dicatat, iya dapat nilai bagus, tapi nanti tidak bisa apa-apa," kata Dr. Dwi Susanto.
Kemampuan akademik memang penting, Adjarian. Namun, mendapatkan nilai yang bagus bukanlah tujuan akhir dari belajar di pendidikan tinggi.
Penting pula untuk mengembangkan berbagai kemampuan seperti kemampuan interpersonal atau soft skill, kecerdasan emosional, spiritual, dan sebagainya.
Nah, kita bisa mengembangkan diri dengan mengeksplorasi passion.
Baca Juga: 15 Prodi Saintek Terketat pada SNMPTN 2021, Sudah Tahu?
Mulai dari Passion
Selain belajar akademik, masa-masa di kampus juga merupakan masa untuk mengumpulkan banyak bekal.
Kita bisa memulainya dari passion atau apa yang kita sukai. Kesukaan orang tentu berbeda-beda dan memang tidak harus sama satu sama lain.
"Explore sesuai dengan minat bakat atau passion-nya," tutur Dr. Dwi Susanto.
Nah, dari passion tersebut, kita bisa mulai mengikuti organisasi, seminar, festival, kompetisi, dan sebagainya.
Namun begitu, Dr. Dwi Susanto menyarankan agar kita tidak hanya menjadi konsumen, tapi menjadi "kreatifnya".
"Jangan hanya ikut-ikut sebagai konsumen, tapi ikut sebagai kreatifnya," kata Dr. Dwi Susanto.
Dari berbagai kegiatan tersebut, kita bisa menyerap banyak pelajaran dan mengembangkan kemampuan yang tidak secara langsung bisa kita dapatkan di kelas.
Misalnya, bagaimana cara menghargai orang lain dan cara bergaul.
Baca Juga: 3 Peminatan yang Ada di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Apa Saja?
Di samping itu, kita juga akan lebih mengembangkan kemampuan, misalnya kemampuan beradaptasi di lingkungan sosial dengan berbagai keragaman, membangun jaringan, dan sebagainya.
Nah, itulah gambaran tentang belajar di kampus, Adjarian.
Sudah siap masuk dunia kampus menjadi seorang mahasiswa?