adjar.id – Ada beberapa dampak kependudukan Jepang, Adjarian.
Jepang mulai menduduki Indonesia sejak tahun 1942 sampai 1945 dan menjadi salah satu masa kelam bagi bangsa Indonesia.
Tepat pada proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945 Jepang menyelesaikan pendudukannya di Indonesia.
Selama 3,5 tahun masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia mengalami kondisi yang memprihatinkan.
Sumber daya dan tenaga rakyat Indonesia dikuras untuk kepentingan Jepang dalam perang.
Padahal, di awal kedatangannya, Jepang memposisikan diri sebagai saudara tua bangsa Indonesia dengan membuat semboyan 3A, yaitu Nippon Cahaya Asia, Pelindung Asia, dan Pemimpin Asia.
Nah, kali ini kita akan membahas dampak dari kependudukan Jepang saat menjajah Indonesia yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.
Yuk, kita cari tahu dampak kependudukan Jepang di Indonesia berikut ini, Adjarian!
“Selama menduduki Indonesia, Jepang tidak berbeda dengan Belanda dan tetap merugikan bangsa Indonesia.”
Baca Juga: Tujuan dan Dampak Romusha saat Pendudukan Jepang di Indonesia
Dampak Kependudukan Jepang
Kependudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada kehidupan masyarakat Indonesia, seperti:
1. Bidang Politik
Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang.
Struktur pemerintahan juga dibuat sesuai dengan keinginan Jepang, misalnya desa dengan Ku, kecamatan dengan So, kawedanan dengan Gun, Kotapraja dengan Syi, dan lain sebagainya.
Selain itu, setiap ada upacaya bendera dilakukan penghormatan ke arah Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika.
Jepang juga membentuk pemerintahan militer dan organisasi-organisasi yang menjadi alat propaganda Jepang.
Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Tojo dalam kunjunagnnya ke Indonesia pada tahun 1943.
“Kebijakan politik Jepang yang sangat keras membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terutama kaum nasional untuk mewujudkan kemerdekaan.”
Baca Juga: Jawab Soal Alasan Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang
2. Keadaan Sosial-Budaya dan Ekonomi
Dalam membiayai Perang Pasifik, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia.
Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan dan di kota-kota juga dibentuk barisan romusha sebagai sarana propaganda.
Adanya propaganda yang kuat membuat minat para pemuda untuk bergadung dengan sukarela.
Selain itu, desa-desa juga diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa untuk membantu perekonomian Jepang dalam perang.
Hal ini membuat kondisi masyarakat Indonesia menjadi sangat menyedihkan karena perilaku kejam dan kasar.
Bahan makanan sulit didapatkan akibat banyak petani yang menjadi romusa dan banyaknya gelandangan di kota-kota besar.
O iya, semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai dan diawasi sangat ketat oleh pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk menjalankan perekonomian.
“Pada masa kependudukan Jepang, masyarakat diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi masyarakat luas.”
Baca Juga: Jawab Soal Mengapa Jepang Semangat Membentuk Organisasi Militer dan Semimiliter di Indonesia?
3. Pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang, keadaan pendidikan di Indonesia semakin memburuk.
Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun, hal tersebut merupakan tindakan politik Jepang untuk memudahkan pengawasan.
Selain itu, pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang dan mempelajari adat istiadat serta lagu kebangsaan Jepang.
Sementara itu, perguruan tinggi ditutup pada tahun 1943 dan beberapa perguruan tinggi yang dibuka lagi adalah Perguruan Tinggi Kedokteran serta Perguruan Tinggi Teknik.
O iya, keuntungan pada masa Jepang adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Nah, melalui sekolah-sekolah itulah Jepang melakukan indoktrinasasi yang dibentuk untuk memelopori dan melaksanakan konsepsi kemakmuran Asia Raya.
Para pelajar juga diminta untuk masuk militer serta diajarkan Heiho atau sebagai pembantu prajurit.
“Pemuda Indonesia juga dilatih baris berbaris dan perang meskipun hanya bersenjatakan kayu.”
Baca Juga: Organisasi Semimiliter pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
4. Birokrasi dan Militer
Dalam bidang birokrasi, dengan dikeluarkannya UU No. 27 tentang Aturan Pemerintah Daerah dan UU No. 28 tentang Aturan Pemerintah Syu dan Tokubetshu Syi.
Kedua aturan itu merupkan pelaksanaan struktur pemerintah dengan datangnya tenaga sipil dari Jepang di Jawa.
Sesuai UU tersebut, seluruh kota di Jawa dan Madura, kecuali Solo dan Yogyakarta dibagi atas syu, syi, ken, gun, son, dan ku.
Perbedaan antara masa penjajahan sebelumnya dengan masa pendudukan Jepang yaitu rakyat Indonesia mendapatkan manfaat pengalaman.
Pengalaman ini berupa pengalaman bidang ketentaraan, bidang pertahanan, dan keamanan.
Masyarakat Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berlatih militer, mulai dari dasar militer hingga latihan perang.
Nah, itulah dampak kependudukan Jepang di Indonesia, Adjarian.
Sekarang jawab soal berikut, yuk!
Pertanyaan |
Bagaiman dampak kependudukan Jepang di bidang politik? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!