Saat ini tradisi tersebut masih digelar masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan setiap tahunnya.
3. Angklung Buncis
Nama "buncis" berasal dari sebuah pertunjukan tradisional di daerah Arjasari, Bandung.
Angklung jenis ini kerap digunakan untuk mengiringi pagelaran pertunjukkan seni buncis tersebut.
4. Angklung Daeng Soetigna
Nama "Daeng Soetigna" diambil dari nama seorang tokoh penemu angklung ini. Angklung daeng soetigna pertama kali dikenalkan pada 1938.
Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Alat Musik Tradisional Indonesia
Daeng Soetigna sukses mengembangkan angklung menjadi bernada diatonis-kromatis.
Nada diatonis-kromatis adalah rangkaian tujuh nada dalam satu oktaf dengan susunan tinggi nada yang teratur (do-re-mi-fa-sol-la-si).
Berkat ide Daeng Soetigna inilah angklung dapat dimainkan lebih luas lagi dengan berbagai jenis alat musik lainnya, Adjarian.
5. Angklung Badeng
Nama "badeng" diambil dari jenis kesenian musikal yang terdapat di daerah Malangbong, Garut.
Seni badeng tersebut menggunakan angklung sebagai alat musik pengiringnya.
Hal itulah yang kemudian menjadi awal mula penamaan suatu jenis angklung.
Ternyata sebagian besar jenis angklung memiliki nama sama dengan kesenian musikal yang diiringinya, ya, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!