Pada awalnya, angklung tercipta dari pandangan hidup masyarakat sunda yang sebagian besar bergerak di bidang agraris.
Kemudian muncul mitos kemunculan Dewi Sri atau Dewi Padi yang memberi kehidupan bercocok tanam masyarakat sunda.
Berangkat dari mitos tersebut, terciptalah lagu yang diiringi tetabuhan batang bambu sebagai persembahan untuk Dewi Sri.
Bunyi pada angklung dihasilkan dari benturan badan pipa bambu yang menyusun nada 2, 3, hingga 4 dalam setiap ukuran.
Jenis-Jenis Angklung
1. Angklung Gubrag
Jenis angklung ini terdapat di kampung Ciping, Bogor. Angklung jenis ini digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan bercocok tanam.
Baca Juga: Alat Musik Tradisional dan Cara Memainkannya, Mengapa Bisa Berbunyi?
2. Angklung Dogdog Lojor
Angklung jenis dogdog lojor digunakan saat ritual dogdog lojor.
Ritual dogdog lojor adalah sebuah tradisi penghormatan terhadap tanaman padi.