Gejala Pascavulkanik dan Sebaran Gunung Api di Indonesia

By Nabil Adlani, Jumat, 3 Desember 2021 | 09:00 WIB
Gunung api yang tidak menunjukkan keaktifannya termasuk gejala pascavulkanik. (unsplash/SxpistolsSxpstls)

Gejala Pascavulkanik

Gejala pascavulkanik merupakan fase di mana gunung api sedang tidak memperlihatkan tanda-tanda keaktifannya atau disebut sebagai fase istirahat.

Ada berapa tanda-tanda alamiah yang bisa dilihat sebagai indikasi dari adanya gejala pascavulkanik ini, Adjarian.

Baca Juga: Mempelajari Pengertian Vulkanisme, Gejala, dan Contoh-Contohnya

Beberapa tanda-tanda dari gejala pascavulkanik yang terjadi pada gunung api di antaranya adalah:

1. Banyak ditemukan sumber air panas seperti sumber air Pablengan di Jawa Tengah, Cimelati di Jawa Barat, dan Toleho di Ambon.

2. Geyser, yaitu sumburan air panas yang menyembur secara berkala dari celah-celah atau retakan lapisan batuan.

Contoh geyser terdapat di Cisolok, Jawa Barat dan di Taman Nasional Yellow Stone Park di Amerika Serikat.

3. Terdapat banyak mata air makdani, yaitu mata air dengan mineral yang tinggi, terutama unsur mineral belerang, misalnya mata air Maribaya dan Ciater di Jawa Barat.

4. Adanya bahan-bahan ekshalasi atau gas gunung api, di mana bahan ekshalasi ini di antaranya fumarol, solfatar, dan mofet.

 

“Gejala gunung api tidak menunjukkan keaktifannya disebut sebagai gejala pascavulkanik.”