Gejala Pascavulkanik dan Sebaran Gunung Api di Indonesia

By Nabil Adlani, Jumat, 3 Desember 2021 | 09:00 WIB
Gunung api yang tidak menunjukkan keaktifannya termasuk gejala pascavulkanik. (unsplash/SxpistolsSxpstls)

adjar.id – Adjarian, tahu apa itu gejala pascavulkanik?

Perubahan muka bumi terjadi karena beberapa proses, salah satunya ialah karena adanya gejala vulkanik atau vulkanisme.

Vulkanisme sendiri bisa terjadi karena adanya aktivitas magma di dalam litosfer yang kemudian keluar ke permukaan bumi.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai gejala yang terjadi pascavulkanik atau vulkanisme dan sebaran gunung api di Indonesia yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.

Baca Juga: Negara Manakah yang Memiliki Gunung Api Paling Banyak di Dunia?

Gejala vulkanik sendiri terjadi pada gunung api yang aktif dengan mengeluarkan bahan silikat cair pijar yang disebut dengan magma, Adjarian.

Magma ini terdiri dari bahan-bahan padat, cair, gas, yang di antaranya uang air, oksidasi belerang, asam khlorida, dan asam sulfat dengan suhu rata-rata 900o sampai 1.200o C.

O iya, media keluarnya magma di dalam litosfer ke permukaan bumi ini ialah melalui retakan-rekatakan pada tubuh gunung api dan cerobong gunung api.

Nah, supaya lebih jelas kita simak pembahasan lebih lanjut mengenai gejala pascavulkanik dan sebaran gunung api yang ada di Indonesia berikut ini, yuk!

 

“Proses keluarnya magma dari dalam gunung api dosebut sebagai erupsi atu letusan gunung api.”