adjar.id – Adjarian, obligasi pada padar modal diperjualbelikan untuk berinvestasi.
Bagi sebuah perusahaan yang membutuhkan dana segar, pasar modal bisa memberikan peluang untuk mencari dana yang murah.
Kali ini kita akan membahas mengenai obligasi, baik dari pengertian, manfaat, dan risikonya yang menjadi materi ekonomi kelas 11 SMA.
Pada pasar modal ini, perusahaan bisa menjual saham kepemilikannya melalui mekanisme IPO dan mendapatkan dana dari penjualan tersebut.
Baca Juga: Lembaga Penunjang Penerbitan Efek dalam Pasar Modal
Selain itu dana juga bisa didapatkan dari surat utang yang dikeluarkan perusahaan atau disebut sebagai obligasi.
Obligasi merupakan instrumen utang yang berisikan perjanjian dari pihak yang mengeluarkan obligasi untuk membayar pemilik obligasi sejumlah nilai pinjaman dan bunga.
Yuk kita simak penjelasan mengenai obligasi berikut ini, Adjarian.
“Sebuah perusahaan bisa mendapatkan dana melalui pasar modal denan menjual sebagaian sahamnya atau dari surat utang perusahaan.”
Pengertian Obligasi pada Pasar Modal
Obligasi termasuk ke dalam salah satu jenis efek yang diperjualbelikan di dalam pasar modal.
Nah, meski sama-sama termasuk intrumen dalam pasar modal, obligasi sendiri berbeda dengan saham.
Kepemilikan saham menandakan pemilik dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham.
Sedangkan kepemilikan obligasi menunjukkan utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau negara sehingga pemilik obligasi disebut dengan kreditor.
Baca Juga: Manfaat dan Risiko Investasi pada Saham
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), obligasi merupakan surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang bisa diperjualbelikan.
Jangka waktu dari obligasi ini yaitu lebih dari satu tahun dan memiliki suku bunga tertentu.
Obligasi ini bisa diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan, di mana obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut corporate bond.
Sementara, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah disebut dengan goverment bond dan municipal bond adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah.
“Obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan disebut corporate bond dan bisa diterbitkan oleh pemerintah yang disebut goverment bond.”
Manfaat dari Obligasi
Berikut ini beberapa manfaat obligasi yang bisa didapatkan oleh pembeli obligasi, di antaranya:
1. Bunga
Bunga ini dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal.
Contohnya obligasi dengan kupon 10%, artinya pihak yang menerbitkan obligasi akan membayar sebesar Rp.10 setiap Rp 100 dari nominal setiap tahun.
Nah, bunga ini bisa dibayarkan setiap tiga bulan atau enam bulan sekali.
Baca Juga: Instrumen dan Pelaku dalam Pasar Modal
2. Capital Gain
Adjarian, sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di pasar sekunder lebih dahulu.
Sehingga para investor memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan capital gain, capital gain juga bisa diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon.
Diskon pada obligasi ini merupakan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo akan memperoreh pembayaran senilai harga nominal.
3. Hak Klaim Pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
“Bunga dan capital gain merupakan beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari obligasi.”
4. Hak konversi atas Obligasi Konversi
Jika memiliki sebuha obligasi konversi, investor bisa mengonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang sudah ditetapkan.
Kemudian investor tersebut berhak untuk mendapatkan manfaat atas saham tersebut.
Risiko Investasi pada Obligasi
Berikut ini, beberapa risiko investasi pada obligasi, di antaranya:
1. Gagal Bayar
Gagal bayar atau default merupakan kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga dan utang pokok pada waktu yang telah ditentukan.
Selain itu, kegagalan bayar juga suatu kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
Baca Juga: Jawab Soal Macam-Macam Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Pasar Modal
2. Capital Loss
Capital loss terjadi jika investor menjual obligasi sebelum jatuh tempi dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya.
3. Callability
Adjarian, sebelum masuk jatuh tempo, emiten memiliki hak untuk membeli kembali obligasi yang sudah diterbitkan.
Obligasi ini biasanya akan ditarik kembali pada saat suku bunga secara umum menunjukkan penurunan.
Hal ini membuat pemegang obligasi memiliki persyaratan callability yang berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukkan penurunan.
Nah, itulah tadi Adjarian, pengenalan kita dengan obligasi pada pasar modal beserta manfaat dan risikonya.
Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa yang membedakan saham dengan obligasi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |