Obligasi pada Pasar Modal: Pengertian, Manfaat, dan Risiko

By Nabil Adlani, Jumat, 26 November 2021 | 12:00 WIB
Obligasi pada pasar modal berupa utang yang diberikan dengan bunga. (unsplash/IbrahimBoran)

4. Hak konversi atas Obligasi Konversi

Jika memiliki sebuha obligasi konversi, investor bisa mengonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang sudah ditetapkan.

Kemudian investor tersebut berhak untuk mendapatkan manfaat atas saham tersebut.

Risiko Investasi pada Obligasi

Berikut ini, beberapa risiko investasi pada obligasi, di antaranya:

1. Gagal Bayar

Gagal bayar atau default merupakan kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga dan utang pokok pada waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, kegagalan bayar juga suatu kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.

Baca Juga: Jawab Soal Macam-Macam Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Pasar Modal

2. Capital Loss

Capital loss terjadi jika investor menjual obligasi sebelum jatuh tempi dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya.

3. Callability

Adjarian, sebelum masuk jatuh tempo, emiten memiliki hak untuk membeli kembali obligasi yang sudah diterbitkan.

Obligasi ini biasanya akan ditarik kembali pada saat suku bunga secara umum menunjukkan penurunan.

Hal ini membuat pemegang obligasi memiliki persyaratan callability yang berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukkan penurunan.

Nah, itulah tadi Adjarian, pengenalan kita dengan obligasi pada pasar modal beserta manfaat dan risikonya.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa yang membedakan saham dengan obligasi?

Petunjuk: Cek halaman 2.