Bagaimana Sejarah Lahirnya Hari Kesehatan Nasional Indonesia?

By Irfan Sholeh, Selasa, 9 November 2021 | 17:20 WIB
Nyamuk "berjasa" pada pembentukan Hari Kesehatan Nasional. (pxhere)

adjar.id - Nyamuk adalah binatang yang paling "berjasa" dalam pembentukan Hari Kesehatan Nasional di Indonesia.

Tanpa nyamuk, barangkali tidak ada perayaan Hari Kesehatan Nasional di Indonesia atau paling tidak jatuhnya tidak tiap tanggal 12 November,

Ada banyak sekali binatang yang berjasa pada dunia kesehatan umat manusia, semisal, hiu, bekicot, sapi, babi, kerang hijau, dan lain-lain.

Baca Juga: Cara Membuat Rumah Bebas dari Nyamuk, Ampuh dan Praktis

Namun, di antara banyaknya hewan yang berjasa pada dunia medis umat manusia, justru mengapa malah nyamuk yang menjadi penyebab diadakannya Hari Kesehatan Nasional di Indonesia?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mundur dulu hingga masa 50-an.

Wabah Malaria

Pada masa 50-an, ketika Republik Indonesia masih sangat muda umurnya terjadi wabah malaria di Indonesia.

Wabah malaria ini merenggut korban jiwa yang begitu banyak, yakni mencapai ratusan ribu orang.

Bercermin dari kejadian wabah Corona dua tahun belakangan, kita bisa membayangkan bagaimana repotnya pemerintah Indonesia masa itu dalam menangani wabah ini.

Akhirnya, pada 1959 pemerintah membentuk Dinas Pembasmian Malaria.

Baca Juga: Benarkah Obat Pembasmi Nyamuk Sangat Berbahaya untuk Dihirup Manusia?

Empat tahun kemudan, yakni pada 1963, Dinas Pembasmian Malaria namanya diganti menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria.

Komando Operasi Pembasmian Malaria sering disingkat menjadi KOPEM.

Pada waktu itu, untuk membasmi wabah malaria pemerintah Indonesia dibantu oleh WHO dan pemerintah Amerika melalui lembaga yang bernama USAID.

USAID adalah Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat yang bertugas memberikan bantuan pada negara-negara lain untuk bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan dalam rangka mendukung tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Nah, untuk menangani wabah malaria, langkah yang dilakukan pemerintah pada saat itu adalah melakukan penyemprotan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT).

Penyemprotan dilakukan secara masal di rumah-rumah penduduk di Jawa, Bali, dan Lampung.

Baca Juga: Benarkah Kayu Manis Dapat Mengusir Nyamuk?

Secara simbolis, Presiden Soekarno juga melakukan penyemprotan DDT ke rumah penduduk.

Pada waktu itu, Presiden Soekarno melakukan penyemprotan di Desa Kalasan, Yogyakarta.

Penyemprotan yang dilakukan Presiden Soekarno dilakukan pada 12 November 1959.

Nah, tanggal ketika Presiden Soekarno menyemprot DDT untuk membasmi nyamuk dan wabah malaria inilah yang kemudian diperingati menjadi Hari Kesehatan Nasional tiap tahun.

Jadi, itulah "jasa" dari nyamuk dalam pembentukan Hari Kesehtan Nasional di Indonesia.

 

Tonton video ini, yuk!