Tradisi Perayaan dalam Islam yang Berkaitan dengan Tahap Kehidupan

By Nabil Adlani, Minggu, 19 September 2021 | 10:30 WIB
Dalam tradisi Islam ada beragam perayaan di berbagai tahap kehidupan. (freepik/pressfoto)

adjar.idMasuknya agama Islam ke Indonesia membawa perkembangan tradisi, salah satunya tradisi perayaan yang berkaitan dengan tahap kehidupan manusia.

Proses penyebaran Islam yang dilakukan oleh para penyebar Islam kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui kebudayaan.

Nah, proses kebudayaan yang dilakukan yaitu melalui pembauran dengan kebudayaan masyarakat yang sudah ada.

Kali ini Adjarian, kita akan membahas mengenai jenis-jenis tradisi perayaan dalam Islam yang kaitannya dengan tahapan kehidupan dari manusia yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.

Baca Juga: Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Islam

Kebudayaan yang ada di masyarakat bisa berupa kebiasaan-kebiasaan atau tradisi yang sudah ada dalam lingkungan masyarakat yang kental dengan tradisi Hindu-Buddha.

Tradisi yang berkembang di masyarakat sendiri bisa berupakan berbagai kegiatan ritual keagamaan yang berkaitan dengan tahapan atau siklus kehidupan manusia.

Nah, siklus atau tahapan ini juga menggambarkan sebuah hubungan manusia dengan alam di mana masuknya Islam membawa nilai-nilai keagaamaan pada tradisi tersebut.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai jenis-jenis tradisi perayaan dalam Islam yang berkaitan dengan tahapan kehidupan manusia berikut ini!

 

“Manusia dalam melihat perubahan dari satu tahap ke tahap hidup yang lain memiliki arti sebagai sesuatu yang penting dalam hidup.”

 

1. Tahap Kehamilan

Adjarian, dalam kehidupan manusia tahap pertama yang dilalui adalah saat berada di dalam kandungan ibu.

Nah, masyarakat memiliki pandangan mengenai usia kandungan yang paling berarti yaitu saat berusia tujuh bulan.

Hal ini terjadi karena pada usia tujuh bulan, janin bayi sudah memiliki wujud sempurna manusia.

Pada usia tujuh bulan inilah kemudian diadakan sebuah tradisi perayaan yang dikenal dengan istilah tradisi tujuh bulanan.

Baca Juga: Nama Para Penyebar Islam di Indonesia pada Awal Masuknya Islam

2. Tahap Kelahiran

Nah, saat proses kelahiran tiba dan bayi sudah lahir di bumi, maka diadakan perayaan yang biasa dilakukan saat usia bayi menginjak satu minggu.

Dalam ajaran Islam pada usia bayi satu minggu ini disunahkan untuk melakukan aqiqah.

Aqiqah sendiri merupakan suatu cara mencukur rambut bayi yang juga dibarengi dengan pemotongan kambing.

 

“Jumlah kambing yang dipotong antara bayi laki-laki dan perempuan berbeda, untuk bayi laki-laki berjumlah dua ekor, sementara perempuan satu ekor.”

 

Selain itu, juga diadakan perayaan yang disebut dengan kegiatan marhabaan dan barzanzi.

Nah, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan doa-doa kepada bayi yang baru lahir agar menjadi anak yang saleh.

3. Tahap Anak-Anak

Pada tahap anak-anak terutama anak laki-laki dilakukan tradisi perayaan sunatan yang dalam Islam dianjurkan bagi anak laki-laki untuk sunat.

Nah, unsur tradisi budaya pun masuk pada tradisi perayaan sunatan ini seperti adanya arak-arakan yang dilakukan saat anak sudah sembuh dari proses sunatannya.

Baca Juga: Sejarah Masuknya Islam dan Perubahan Kehidupan Masyarakat Indonesia

4. Tahap Pernikahan

Pada saat manusia dewasa, terdapat juga sebuah tradisi perayaan yang disebut dengan pernikahan.

Pernikahan sendiri merupakan tahapan kehidupan yang dianjurkan dalam ajaran agama Islam, lo.

Nah, pada praktiknya, pernikahan yang terjadi di masyarakat selain mengikuti aturan agama juga diikuti oleh unsur-unsur tradisi.

Tradisi ini dilakukan pada sebelum pernikahan dan saat proses upacara pernikahan berlangsung.

 

“Anak laki-laki pada tahap anak-anak akan melakukan tradisi perayaan sunatan yang memang dianjurkan dalam agama Islam.”

 

5. Tahap Kematian

Adjarian, di Indonesia sendiri terdapat tradisi dalam pengurusan jasad anggota keluarga yang meninggal.

Nah, dalam ajaran Islam sendiri kewajiban orang hidup terhadap orang yang sudah meninggal yaitu dengan memandikan, mengafani, mensalatkan, dan juga menguburkannya. Kewajiban keluaga yang ditinggalkan setelah jenazah dikubur adalah mendoakannya.

Bentuk mendoakan ini dalam praktiknya menjadi suatu tradisi yang ada dalam masyarakat yang dikenal dengan tahlilan.

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Masuknya Agama Islam

Biasanya tahlilan ini dilakukan selama tujuh hari setelah orang tersebut meinggal yang kemudian dilanjut pada hari ke-40, ke-100, dan ke-1.000.

Nilai-nilai agama kemudian masuk dalam tradisi ini, seperti pembacaan doa-doa dan juga ayat-ayat Alquran.

Nah, Adjarian itu tadi tradisi perayaan yang berkaitan dengan tahap kehidupan manusia, di mana bagi penganutnya sudah dianggap sebagai tradisi Islam.

Hal ini karena dalam praktinya, tradisi perayaan tersebut sangat erat dengan nilai-nilai agama Islam.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Pada tahap anak-anak, tradisi perayaan Islam apa yang dilakukan?

Petunjuk: Cek halaman 3.