Kerajaan Gowa-Tallo ini memiliki pelabuhan yang menjadi pusat perdangan penting kerajaan, yaitu Pelabuhan Somba Opu.
Pelabuhan ini menjadi tempat transit terutama untuk mendatangkan rempah-rempah dari Maluku.
Hingga pada 1637 sampai 1638 VOC melakukan penyerangan terhadap kerajaan Gowa-Tallo untuk mengambil Pelabuhan Sombo Opu tersebut.
Baca Juga: Sejarah Masuknya Islam dan Perubahan Kehidupan Masyarakat Indonesia
2. Kerajaan Wajo
Pengaruh Kerajaan Gowa-Tallo pada 1610 membuat Kerajaan Wajo menganut agama Islam dan menjadi kerajaan Islam di Sulwaesi Selatan.
Dato’ Ri Bandang dan Dato’ Sulaeman memberikan pelajaran agama Islam kepada raja-raja Wajo dan juga rakyatnya dalam masalah fikih dan kalam.
Kerajaan Wajo juga berhasil memperluas daerah kekuasannya dan mengajak beberapa kerajaan kecil untuk bergabung.
Akan tetapi, adanya perjanjian Bongaya pada 1667 antara kerajaan Gowa-Tallo dan VOC membuat Kerajaan Wajo mengalami keruntuhan tiga tahun setelah perjanjian tersebut tepatnya pada 1670.
“Runtuhnya Kerajaan Wajo karena adanya serangan dari VOC dan Kerajaan Bone, sehingga ibu kota Kerajaan Wajo jartuh ke tangan VOC.”