3 Varian Virus Corona yang Sudah Masuk dan Menyebar di Indonesia, Waspadai Gejalanya

By Rahwiku Mahanani, Kamis, 17 Juni 2021 | 20:00 WIB
Setidaknya sudah ada tiga varian virus corona yang sudah masuk dan menyebar ke Indonesia. (freepik/pikisuperstar)

adjar.id - Tiga varian virus corona sudah masuk dan menyebar di Indonesia.

Virus corona SARS-CoV-2 adalah jenis virus yang menyebabkan COVID-19.

Apa itu COVID-19? COVID-19 adalah singkatan dari coronavirus disease 2019 yang artinya adalah 'penyakit yang disebabkan oleh virus corona' pada tahun 2019.

Nah, setelah menjadi pandemi dan sudah melanda dunia lebih dari satu tahun, virus corona terus bermutasi.

Baca Juga: Daftar Nama Baru Varian Virus Corona yang Resmi Dirilis WHO

Ada beberapa varian virus corona yang muncul, dan tiga di antaranya sudah masuk dan menyebar di Indonesia.

Apa saja varian virus corona yang sudah masuk dan menyebar ke Indonesia?

Lalu, seperti apa karakteristik serta gejala varian baru virus corona tersebut?

- Varian Alpha

Varian virus corona yang sudah masuk ke Indonesia di antaranya adalah varian Alpha, Beta, dan Delta. (freepik)

Varian Alpha atau B.1.1.7 adalah varian virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Virus corona varian Alpha diketahui sudah masuk dan menyebar ke Indonesia.

Jika dibandingkan dengan strain asli, varian Alpha diketahui lebih menular dengan persentase 50 persen.

Varian Alpha juga diketahui mempunyai kemampuan penularan yang lebih cepat.

Baca Juga: 5 Cara agar Tetap Optimis saat Melawan Virus Corona

Gejala varian Alpha tidak berbeda jauh dengan gejala yang umumnya muncul pada pasien COVID-19, yakni batuk, sakit tenggorokan, demam, kelelahan, nyeri otot, sesak napas, pusing, malaise, mual.

Di samping itu, gejala lain seperti sulit untuk berkonsentrasi serta hilangnya indra perasa serta penciuman juga sering kali muncul.

- Varian Beta

Varian Beta atau B.1.351 adalah varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Dilansir dari laman Kompas.com, varian ini mempunyai pola mutasi yang berbeda.

Hal tersebut menyebabkan perubahan yang lebih banyak di struktur protein spike virus corona.

Varian Beta juga diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin COVID-19.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebagaimana dilansir dari sumber yang sama.

Tingkat penularan varian beta diketahui seperti varian Alpha, yakni lebih cepat.

Gejala yang muncul akibat infeksi varian Beta juga tidak jauh berbeda dengan gejala COVID-19 pada umumnya.

Baca Juga: Obesitas Memicu Diabetes Tipe 2 pada Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Hanya saja, varian Beta disebut terbilang cukup berbahaya karena mutasi ini diketahu bisa menghindari sistem kekebalan tubuh dan dapat memengaruhi efektivitas vaksin COVID-19.

- Varian Delta

Varian Delta atau B.1.617 adalah varian yang pertama kali terdeteksi di India.

Varian ini disebut berbeda dan lebih berbahaya jika dibandingkan dengan strain yang asli.

Berdasarkan penelitian, varian ini berkaitan dengan usia pasien yang terinfeksi.

Makin tua usianya, maka infeksi varian virus ini bisa memperburuk kondisi kekebalan tubuh pasien.

Di samping itu, varian Delta juga disebut dapat kembali menginfeksi pasien COVID-19 dan akan semakin memperlemah kekebalan tubuh.

Padahal, jika sudah terinfeksi COVID-19, pasien akan mendapatkan antibodi secara alami.

Baca Juga: 8 Jenis Makanan yang Pantang Dikonsumsi Pengidap Asam Urat

Penelitian tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) FK-KMK Universitas Gadjah Mada Gunadi.

Gejala varian Delta di antaranya adalah sakit perut, selera makan hilang, mual, muntah, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran. 

Nah, itulah tiga varian virus corona yang sudah masuk dan menyebar di Indonesia dan sebaiknya kita waspadai.