Efek Kebiasaan Menahan Pipis dan BAB, Awas Terinfeksi Bateri

By Aldita Prafitasari, Rabu, 16 Juni 2021 | 14:00 WIB
Menahan pipis dan buang air besar tidak baik untuk kesehatan. (freepik)

adjar.id - Ketika sedang bepergian atau main di luar rumah, tidak sedikit yang sering menahan pipis atau buang air besar.

Namun, kadang kita lupa untuk segera pipis setelah menemukan kamar mandi, akibatnya kita jadi menahan pipis lebih lama lagi.

Wah, padahal menahan pipis dan tidak baik untuk tubuh kita, lo, Adjarian.

Menahan pipis terlalu lama bisa menyebabkan infeksi saluran kemih yang merupakan tempat dialirkannya urin.

Baca Juga: Gangguan Pada Sistem Pencernaan serta Faktor yang Memengaruhi

Hal itu bisa terjadi karena bakteri di dalam urin.

Nah, semakin lama kita menahan pipis, maka semakin lama juga bakteri ada di dalam saluran kemih.

O iya, selain menahan pipis, ternyata menahan buang air besar atau BAB juga tidak baik untuk kesehatan, lo.

Efek Menahan Buang Air Besar

Sebaiknya kita tidak terlalu lama menahan buang air besar karena hal ini juga bisa berdampak buruk bagi tubuh.

Ketika kita menahan BAB, setidaknya ada tiga hal yang bisa terjadi pada tubuh, terutama saluran pencernaan kita.

1. Kotoran Jadi Mengeras

Kotoran yang dikeluarkan saat BAB mengandung 75 persen air yang bercampur dengan bakteri, protein, sisa makanan yang tidak bisa dicerna, sel-sel mati, lemak, garam, dan lendir.

Baca Juga: 5 Cara agar Tetap Optimis saat Melawan Virus Corona 

Nah, karena sebagian besar kotoran atau feses adalah air, maka feses akan dengan mudah bergerak di sepanjang usus dan keluar saat kita BAB.

Namun, semakin lama kita menahan BAB, maka feses di dalam usus bisa mengering dan mengeras.

Hal ini disebabkan karena tubuh akan menyerap kembali kandungan air.

Akibatnya, kotoran akan jadi mengeras dan susah dikeluarkan yang membuat kita jadi sakit perut.

Selain itu, gejala lain yang timbul adalah rasa gelisah dan jadi tidak berselera makan, lo.

2. Pergerakan Usus Melambat

Menahan buang air besar dalam waktu yang lama juga bisa membuat perubahan dalam pergerakan usus.

Pergerakan usus akan jadi melambat dan mungkin saja bisa bergenti bergerak sama sekali, lo.

Tahukah Adjarian? Meskipun tidak mendapat asupan makanan, usus tidak pernah benar-benar kosong karena usus tetap memproduksi lendir serta cairan yang cair.

Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Cepat Sebelum Berkunjung ke Dokter

Selain itu, ketika menahan BAB, maka kita akan mengencangkan otot panggul untuk menahan refleks buang air besar.

Nah, saat kita menahan refleks inilah feses atau kotoran yang padat masih bisa melewati kotoran yang padat.

Akibatnya, gumpalan kotoran atau feses akan semakin besar dan terasa sakit saat dikeluarkan melalui proses buang air besar.

Bahkan kalau kita terus makan tanpa BAB, hal ini bisa menyebabkan usus membengkak akibat penumpukan sehingga usus bisa terluka atau sobek.

3. Infeksi Bakteri

Tidak hanya menahan pipis saja, lo, yang dapat menyebabkan infeksi bakteri, tapi menahan buang air besar juga bisa menyebabkan infeksi bakteri.

Saat kita menahan buang air besar dalam waktu lama, maka ini sama saja artinya dengan kita menyimpan tumpukan racun dalam tubuh.

Hal ini terjadi karena usus besar terus menahan feses di dalamnya, sehingga tubuh tidak membuang racun melalui feses.

Selain itu, infeksi bakteri juga bisa terjadi ketika ada feses yang bocor keluar melalui usus yang robek.

Ketika usus terinfeksi, maka bakteri yang  awalnya hidup normal di usus akan berkembang  biak dengan cepat.

Baca Juga: Nasi Merah vs Nasi Putih, Manakah yang Lebih Sehat di Antara Keduanya?

Infeksi pada usus yang mengalami peradangan akan menghalangi aliran darah mengalir melalui dinding usus.

Akibatnya, jaringan usus akan kekurangan darah dan mati secara perlahan, yang berlanjut sampai dinding otot usus menjadi sangat tipis dan akhirnya pecah.

Agar hal buruk tidak terjadi, maka sebaiknya kita tidak menahan pipis ataupun buang air besar.

Sebaiknya, segera ke toilet jika ingin pipis atau merasa ingin buang air besar.

Namun, jika Adharian sulit buang air besar, maka bisa mengonsumsi makanan berserat atau minum obat untuk melunakkan kotoran.