Komposisi Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia

By Nabil Adlani, Kamis, 17 Juni 2021 | 18:30 WIB
Darah menjadi unit terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. (pixabay)

adjar.id – Tahukah Adjarian apa saja komposisi darah pada sistem peredaran darah manusia?

Komposisi darah tersusun atas beberapa sel-sel darah.

O iya, sistem peredaran darah manusia melibatkan beberapa organ dalam tubuh yang salah satunya adalah darah itu sendiri.

Darah memiliki banyak kegunaan, salah satunya sebagai pengangkut zat makanan, oksigen dan sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Darah merupakan jaringan ikat yang wujudnya cair dan tersusun atas dua komponen utama, yaitu plasma 55% dan elemen seluler 45%.

Yuk, kita kenali apa saja komposisi darah pada sistem peredaran darah manusia.

 

"Sistem peredaran darah manusia melibatkan beberapa organ, termasuk salah satunya adalah darah."

 

Komposisi Darah

1. Plasma Darah

Plasma darah tersusun atas 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut berupa protein dan zat-zat lainnya.

Protein-protein yang terlarut dalam plasma antara lain albumin, fibrinogen, dan globulin yang sering disebut dengna protein plasma.

Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, urea, dan karbon dioksida.

Baca Juga: Sistem Transportasi pada Tumbuhan: Jaringan dan Mekanismenya

 2. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah berbentuk bulat pipih dan bagian tengah berbentuk cekung serta tidak memiliki inti sel.

Hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah menyebabkan warna merah pada sel darah merah.

Hemoglobin merupakan protein yang mengandung unsur besi.

Sel darah merah paling banyak terdapat dalam darah, yaitu sekitar 1 mm3 darah terdiri atas 4-5 juta sel darah merah.

 

“Komponen utama darah adalah plasma dan elemen seluler.”

 

Hemoglobin dalam sel darah merah ketika di dalam paru-paru memiliki ikatan yang tinggi terhadap oksigen, sehingga akan membentuk kompleks oksihemoglobin.

Saat sel darah merah berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap oksigen berkurang yang menyebabkan oksigen terlepas dari hemoglobin menuju sel-sel tubuh.

Karbon dioksida berikat dengan hemoglobin membentuk karbaminohemoglobin.

Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin selanjutnya menuju ke paru-paru dan di dalam paru-paru karbon dioksida dilepaskan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Baca Juga: Jenis-Jenis Reseptor pada Sistem Indra yang Dimiliki Manusia

Sel darah merah kita dibentuk di dalam sumsum merah tulang, tetapi selama dalam kandungan, sel darah merah dibentuk di dalam hati dan limpa.

Usia sel darah merah hanya sekitar 100-120 hari, kemudian sel yang sudah tua akan dihancurkan oleh sel makrofag di dalam limpa dan hati.

Lalu, di dalam hati hemoglobin akan dirombak kemudian dijadikan bilirubin atau pigmen empedu.

 

“Ikatan oksigen dan hemoglobin di dalam paru-paru disebut dengan oksihemoglobin.”

 

3. Sel Darah Putih (Leukosit)

Bentuk sel darah putih tidak tetap atau sifatnya ameboid dan mempunyai inti.

Jumlah sel darah putih tidak sebanyak sel darah merah, setiap 1 mm3 darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih saja.

Fungsi utama sel darah putih adalah untuk melawat kuman serta bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Mengenal Ukuran Waktu dan Besaran: Sekon, Sistem CGS dan Sistem MKS

Apabila dalam darah terjadi peningkatan leukosit, kemungkinan tubuh terjadi infeksi.

Jika jumlah leukosit di bawah 6.000 maka disebut sebagai kondisi leukopenia, sedangkan jika jumlahnya melebihi normal disebut leukositosis.

 

“Sel darah putih disebut juga dengan leukosit dan berfungsi melawan kuman dan bibit penyakit.”

 

4. Keping Darah (Trombosit)

Keping darah atau trombosit memiliki bentuk yang beragam, mulai dari bulat, oval sampai memanjang.

Jumlah sel trombosit pada orang dewasa sekitar 200.000 sampai 500.000 sel per 1 mm3 darah dan memiliki umur hanya lima sampai sembilan hari.

Fungsi keping darah yaitu untuk mempercepat proses pengeringan luka, sehingga banyak disebut keping darah dengan sel darah pembeku.

Baca Juga: Mengenali Apa Itu Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Moderen

Adjarian pernah berpikir bagaimana proses pembekuaan darah?

Sesaat setelah bagian tubuh terluka, trombosit akan pecah karena tersentuh dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang luka.

Terdapat enzim trombokinasi di dalam trombosit yang akan mengubah protombin menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah.

Kemudian, trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang nantinya akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup.

Nah, Adjarian, itu tadi komposisi darah pada sistem peredaran darah manusia. Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!

 

Pertanyaan

Warna merah pada sel darah merah dibuat oleh?

Pentunjuk: Cek halaman 2.