adjar.id - Apakah Adjarian takut terhadap sesuatu hal yang spesifik?
Misalnya, tidak bisa berada di tempat yang sangat tinggi atau saat berada di ruangan yang gelap sendirian Adjarian merasa sangat ketakutan.
Rasa takut yang dialami masing-masing individu dapat berbeda, dilihat dari banyak macam rasa takut di dunia.
Baca Juga: 3 Negara dengan Garis Pantai Terpanjang di Dunia, Indonesia Keberapa?
Ketika merasa takut, biasanya jantung kita akan berdebar kencang, bernapas dengan cepat, otot menegang, bahkan kita berkeringat.
Semua itu terjadi karena otak kita bereaksi terhadap rasa takut itu.
Kira-kira, bagaimana proses otak merespons rasa takut yang kita alami, ya?
Dimulai dari Saraf Penglihatan
Rasa takut dimulai dari saat kita menemui pemicu ketakutan.
Apakah itu saat kita melihat tempat gelap, melihat ke bawah dari tempat yang tinggi, melihat banyak orang, ruangan sempit, dan ketakutan lainnya.
Baca Juga: Obesitas Memicu Diabetes Tipe 2 pada Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Kemudian saraf penglihatan kita itu mengirimkan sinyal kepada bagian otak bernama thalamus.
Sinyal tersebut pun diteruskan ke bagian amigdala.
Sinyal Takut ke Sel Lain
Nah, dari amigdala, dilepaslah senyawa glutamat.
Senyawa ini merupakan zat kimia yang dipakai oleh sel saraf untuk mengirimkan sinyal rasa takut ke sel lain.
Baca Juga: 4 Makanan Ini Malah Bikin Batuk dan Pilek Akan Semakin Parah
Glutamat ini salah satu asam amino yang paling banyak di tubuh kita. Sehingga, glutamat menjadi penyusun utama berbagai protein yang ada.
Senyawa glutamat juga berperan penting dalam fungsi kognitif, seperti mengingat atau belajar.
Tiga Bentuk Reaksi Rasa Takut
Ketika kita menghadapi rasa takut, tubuh kita memberikan tiga pilihan reaksi.
Baca Juga: 10 Makanan yang Bisa Membantu Meningkatkan Daya Ingat, Sudah Tahu?
1. Tahap siaga atau freeze
2. Reaksi berusaha melarikan diri dari penyebab takut atau disebut dengan flight
3. Terpaksa melawan atau menghadapi penyebab rasa takut yang disebut dengan fight.