adjar.id - Salah satu jenis majas penegasan adalah majas aliterasi.
Majas ialah gaya bahasa yang bisa berupa kiasan, ibarat, perumpamaan yang bertujuan mempercantik makna dan pesan sebuah kalimat.
Majas digunakan untuk mengungkapkan pernyataan yang bersifat menegaskan, membandingkan, mempertentangkan, menyindir, dan mengulang.
Nah, hal ini dimaksudkan untuk mencapai efek tertentu, Adjarian.
Pengertian majas penegasan adalah jenis majas atau gaya bahasa yang berupaya untuk menekankan sebuah ungkapan.
Majas penegasan bertujuan untuk memberikan penekanan yang kuat pada kata atau gagasan tertentu sehingga dapat memberikan pengaruh bagi pendengar atau pembaca.
O iya, dalam sastra maupun percakapan sehari-hari penggunaan majas penegasan juga dapat menciptakan efek dramatis dan membuat pesan jadi lebih mudah diingat.
Majas aliterasi merupakan majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan di awal kata dengan berurutan untuk memberi penegasan pada kalimat tersebut.
Biasanya majas aliterasi digunakan untuk menciptakan efek keindahan dan keharmonisan dalam bahasa.
Majas ini memanfaatkan pengulangan bunyi konsonan yang sama di awal kata dalam suatu kalimat atau frasa sehingga menciptakan irama yang menarik dan memukai.
Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang karakteristik majas aliterasi serta contoh kalimatnya. Yuk, simak informasi di bawah ini!
Baca Juga: Pengertian Majas Enumerasio serta Contohnya dalam Kalimat
- Majas aliterasi sering digunakan dalam puisi, lirik lagu, slogan, dan bahkan dalam prosa untuk menciptakan efek puitis dan memperkuat makna yang ingin disampaikan.
- Pengulangan bunyi dapat terjadi pada dua atau lebih kata yang berdekatan atau dalam suatu frasa.
- Bunyi konsonan yang sering digunakan dalam majas aliterasi antara lain, bunyi s, p, k, t, d, m, dan b.
- Penggunaan majas aliterasi harus dilakukan dengan bijak dan sesuai konteks karena penggunaan yang terlalu sering atau dipaksakan dapat membuat bahasa terkesan kaku atau tidak alami.
- Penulis yang menggunakan majas aliterasi harus mempertimbangkan tujuan dan kesesuaian penggunaan aliterasinya.
1. Berlari bersama bayu, berembus bebas di bukit.
2. Pohon-pohon penuh pucuk, puncaknya penuh pesona.
3. Dedaunan di desa ditiup deru angin dingin.
4. Langit lembayung lambat laun lenyap, larut dalam malam.
5. Suara sungai selalu sejuk, selaras dengan semilir angin.
Baca Juga: Pengertian Majas Inversi atau Anastrof serta Contohnya dalam Kalimat
6. Bintang-bintang berkelip, bercahaya begitu berani.
7. Kicauan kecil kenari, kerap kali menghiasi kebun.
8. Dingin datang dengan deras, diiringi debur derasnya hujan.
9. Mengintip mentari merah, menghangatkan pagi dengan hangat.
10. Burung-burung berkicau, berkejaran di bawah bayang-bayang.
11. Hembusan halus hawa hutan, harum dengan harapan hujan.
12. Kupu-kupu kecil kelelahan, ketika kabut mulai kelam.
13. Riak-riak riang menghiasi rawa yang rimbun.
14. Sinar senja semakin surut, seiring surya yang sembunyi.
15. Petir pelan-pelan pecah, memecah pekatnya petang.
Demikian informasi tentang pengertian majas aliterasi serta karakteristik dan contoh kalimatnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Majas Apofasis serta Contohnya dalam Kalimat
Coba Jawab! |
Apa karakteristik dari majas aliterasi? |
Petunjuk: Cek di halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR