adjar.id - Pada artikel ini kita akan membahas soal dari buku Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.
Terdapat soal tentang Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon" di halaman 191.
Soal soal tentang Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon" terdiri dari dua pertanyaan.
Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon-boga lalakon dalam bahasa Sunda atau lelakon dalam bahasa Jawa yang artinya melakukan, melakoni peran atau memerankan tokoh cerita dengan berkata-kata (verbal) atau tanpa berkata-kata (non verbal) di atas pentas.
Kedudukan lakon dalam pementasan teater merupakan nyawa, nafas, atau ruh dalam menjalin hubungan atau membangun susunan (struktur) cerita melalui penokohan atau peran yang dibawakan seorang atau lebih pemeran.
Lakon dalam pementasan teater adalah hasil karya kolektif masyarakat, seniman dan atau sastrawan yang diwujudkan dalam bentuk naskah lakon dengan cara ditulis atau tidak tertulis (leluri).
Lakon bagi seniman atau kreator seni teater merupakan bahan baku atau sumber ide, gagasan dalam menyampaikan pesan estetis (bentuk/wujud pementasan) dan pesan moral (makna kehidupan) melalui kreativitas pementasan seni teater.
Berikut ini merupakan pembahasan soal tentang Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon", Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.
Pembahasan Soal tentang Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon"
Instruksi: Setelah kamu belajar tentang pengertian lakon, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat lakon?
Baca Juga: Jawab Soal tentang Teknik Seni Peran, Seni Budaya Kelas X Kurikulum Merdeka
Jawaban: Hakikat lakon adalah inti atau makna utama dari cerita yang disajikan dalam pertunjukan teater.
Secara sederhana, lakon merupakan kisah atau alur cerita yang diceritakan melalui peran atau tokoh-tokoh dalam suatu pementasan.
Dalam konteks teater, lakon mencakup keseluruhan narasi, termasuk konflik, perkembangan karakter, dan resolusi yang diceritakan melalui dialog, aksi, dan ekspresi para pemain.
Hakikat lakon tidak hanya sekedar apa yang terjadi dalam cerita, tetapi juga pesan atau nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada penonton.
2. Apa perbedaan lakon teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana?
Jawaban: Teater tradisional di Indonesia secara umum terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana.
Berikut ini perbedaan teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana.
Teater Tradisional Rakyat
- Sering kali ditampilkan di ruang terbuka atau tempat umum, dengan dekorasi dan properti yang sederhana.
- Biasanya mengangkat tema-tema kehidupan sehari-hari, cerita rakyat, legenda, dan kisah yang mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Jawab Soal Karakter Peran dalam Seni Peran, Seni Budaya Kelas X Kurikulum Merdeka
- Ditujukan untuk masyarakat umum, terutama kalangan rakyat biasa. Penonton biasanya ikut berpartisipasi atau memberikan tanggapan langsung.
- Menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami, sering kali interaktif dan improvisasional.
Teater Tradisional Istana
- Sering kali ditampilkan di dalam istana atau tempat tertutup dengan dekorasi yang lebih mewah dan kostum yang elegan.
- Mengangkat cerita dari epos, mitologi, atau kisah sejarah yang memiliki nilai-nilai luhur dan ajaran moral.
- Ceritanya cenderung lebih serius, berkaitan dengan kepahlawanan, kebangsawanan, atau cerita klasik.
- Ditujukan untuk kalangan bangsawan, keluarga kerajaan, atau tamu istana.
- Menggunakan bahasa yang lebih formal atau sastra, dengan gerakan dan tata cara yang lebih halus dan terstruktur.
Nah, demikian pembahasan soal tentang Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon", Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR