Setiap ekofak yang ditemukan harus dicatat secara rinci mengenai lokasi penemuan, jenis material, ukuran, dan kondisi fisiknya.
Dokumentasi ini mencakup pencatatan, fotografi, serta pengukuran yang akurat agar setiap data terkait ekofak tersebut tersimpan dengan baik.
Dokumentasi yang tepat sangat membantu para peneliti karena ekofak adalah material yang rentan terhadap kerusakan sehingga catatan dan dokumentasi dapat membantu menghindari informasi yang hilang jika ekofak asli mengalami kerusakan.
3. Perawatan dan Penyimpanan yang Tepat
Ekofak sering kali berupa material organik yang rentan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan cahaya.
Oleh karena itu, ekofak memerlukan perawatan dan penyimpanan yang khusus.
Misalnya, ekofak berbahan tulang atau biji perlu disimpan pada suhu dan kelembaban yang terkontrol agar tidak rusak atau membusuk.
Jika perlu, ekofak juga dapat diawetkan dengan bahan tertentu atau disimpan dalam wadah kedap udara.
Pemeliharaan yang baik sangat penting terutama untuk ekofak yang disimpan dalam museum atau lembaga penelitian.
4. Melakukan Restorasi Jika Diperlukan
Dalam beberapa kasus, ekofak mungkin mengalami kerusakan karena proses penggalian atau usia yang sudah tua.
Baca Juga: Apa Saja Ruang Lingkup Antropologi? Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
Ketika kerusakan terjadi, tindakan restorasi yang hati-hati dapat dilakukan untuk memperbaiki atau menstabilkan kondisi ekofak tersebut tanpa mengubah bentuk atau komposisi aslinya.
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR