adjar.id - Tahukah Adjarian? Ada banyak contoh bentuk mobilitas yang terjadi di masyarakat, lo.
Istilah mobilitas biasanya diartikan sebagai perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Mobilitas sosial merupakan perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang ke orang sosial lainnya dalam dalam struktur sosial suatu masyarakat.
Nah, mobilitas sosial juga dipahami sebagai status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial yang lain dalam masyarakat.
Status sosial seseorang bisa berubah karena beberapa faktor, seperti pendidikan dan pekerjaan.
Mobilitas sosial terbagi menjadi 4, yaitu horizontal, vertikal, antargenerasi, dan intragenerasi.
Salah satu contoh mobilitas sosial adalah seorang anak dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah yang berhasil meraih gelar sarjana berkat beasiswa dan bekerja menjadi seorang dokter.
Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang apa saja faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial. Yuk, simak informasi berikut ini, ya!
1. Perbedaan Akses Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama dalam mobilitas sosial.
Baca Juga: 15 Contoh Mobilitas Sosial Horizontal di Masyarakat
Masyarakat yang memiliki akses pendidikan yang berkualitas cenderung lebih mudah meningkatkan status sosial mereka.
Namun, perbedaan akses terhadap pendidikan, baik karena kondisi ekonomi, wilayah geografis, maupun ketersediaan fasilitas pendidikan dapat menghambat mobilitas sosial bagi kelompok tertentu.
Misalnya, anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi, yang membuat mereka sulit bersaing di dunia kerja atau mencapai posisi sosial yang lebih tinggi.
2. Struktur Ekonomi yang Tidak Merata
Struktur ekonomi yang tidak merata juga menjadi penghambat mobilitas sosial.
Dalam masyarakat dengan kesenjangan ekonomi yang tinggi, hanya segelintir orang yang memiliki akses terhadap peluang ekonomi yang menguntungkan.
Struktur ekonomi yang berpusat pada kelompok tertentu menciptakan penghalang bagi mereka yang berada di lapisan bawah untuk mengubah status mereka.
Masyarakat yang bekerja di sektor informal atau pekerja dengan upah rendah sering kali sulit naik ke status ekonomi yang lebih tinggi.
3. Sistem Kasta atau Sistem Status Sosial Tertutup
Beberapa masyarakat masih mempraktikkan sistem kasta atau status sosial tertutup yang menghambat mobilitas sosial.
Baca Juga: Contoh Mobilitias Sosial Vertikal di Masyarakat
Dalam sistem seperti ini, posisi seseorang dalam masyarakat ditentukan sejak lahir dan jarang berubah.
Contohnya adalah sistem kasta di India atau kelas sosial dalam masyarakat tertentu di masa lalu.
Meski sistem kasta sudah dilarang secara resmi, pengaruhnya masih terasa di beberapa wilayah.
Akibatnya, mereka yang lahir di kasta atau lapisan rendah sulit untuk meningkatkan status sosial mereka, walaupun mereka berprestasi.
4. Diskriminasi dan Stereotip Sosial
Diskriminasi berdasarkan ras, agama, etnis, atau gender dapat menghalangi kelompok tertentu dari mobilitas sosial.
Stereotip negatif dan diskriminasi menyebabkan individu dari kelompok tertentu menghadapi hambatan untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, atau dalam lingkungan sosial.
Misalnya, di beberapa negara, diskriminasi terhadap kelompok etnis minoritas masih ada dan mempersulit mereka untuk bersaing dalam pasar kerja atau meraih posisi sosial yang lebih tinggi.
5. Keterbatasan Modal dan Sumber Daya
Modal atau sumber daya ekonomi yang terbatas menjadi salah satu penghambat signifikan mobilitas sosial.
Bagi mereka yang tidak memiliki modal finansial, sosial, atau budaya, sulit untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
Baca Juga: 4 Jenis Mobilitas Sosial, Salah Satunya Mobilitas Vertikal
Misalnya, untuk memulai bisnis atau usaha mandiri, seseorang memerlukan modal finansial.
Begitu juga, modal sosial seperti jaringan relasi sangat berperan dalam kemajuan karier atau usaha. Ketiadaan modal ini bisa menghambat mobilitas sosial.
6. Pengaruh Keluarga dan Lingkungan Sosial
Keluarga dan lingkungan sosial memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir dan cita-cita individu.
Orang yang tumbuh di keluarga dengan tingkat pendidikan dan aspirasi rendah mungkin tidak mendapatkan dorongan atau kesempatan untuk mengejar karier atau pendidikan yang lebih tinggi.
Lingkungan sosial yang kurang mendukung, terutama jika berada dalam wilayah dengan akses terbatas pada pendidikan atau ekonomi, sering kali membuat individu lebih sulit mencapai mobilitas sosial yang lebih tinggi.
Sekarang sudah tahu, ya, apa saja faktor penghambar terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat, ya.
Coba Jawab! |
Apa saja jenis-jenis mobilitas sosial? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR