adjar.id - Gambuh merupakan bagian dari sebelas tembang macapat Jawa.
Tembang macapat Gambuh adalah salah satu karya sastra Jawa berupa lagu atau tembang.
Macapat merupakan tembang atau puisi Jawa yang berupa nyanyian yang disusun menggunakan suatu aturan tertentu.
Setiap tembang macapat memiliki arti dan watak yang berbeda. Selain itu, masing-masing tembang macapat berasal dari kisah yang berbeda pula.
O iya, setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra.
Sementara setiap gatra memiliki sejumlah suku kata tertentu dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu.
Kini Gambuh dikenal orang sebagai tembang alit atau tembang macapat, tetapi dahulunya tembang ini merupakan tembang tengahan Megatruh.
Istilah megatruh berasal dari awalan am, pegat, dan ruh. Pegat berarti putus, tamat, pisah atau cerai, sedangkan ruh artinya nyawa.
Nah, istilah megatruh dalam Serat Purwa Ukara diartikan sebagai mbucal kang sarwa ala yang artinya membuang segala sesuatu atau hal-hal yang buruk.
Biasanya tembang Gambuh dinyanyikan jika ada seseorang dalam keadaan ragu-ragu.
Yuk, kita pelajari sama-sama makna, aturan, dan watak dari tembang macapat Gambuh, ya!
Baca Juga: Tembang Macapat Asmaradhana: Makna, Aturan, dan Wataknya
Gambuh berasal dari kosakata bahasa Jawa yang berarti menyatu.
Biasanya isi tembang Gambuh banyak berisi cerita tentang kebersamaan, toleransi, dan rasa persaudaraan.
Makna tembang Gambuh sering digunakan dalam konteks kehidupan manusia, misalnya pada saat akan menikah.
Selain menceritakan hubungan manusia kepada manusia lainnya, tembang Gambuh juga mengajarkan kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Makna tembang Gambuh dilihat dari perjalanan kehidupan manusia, di mana ada dua sisi (baik dan buruk atau putih dan hitam).
Meski kedua sisi ini adalah dua hal yang kontras, tetapi keduanya sangat dibutuhkan dalam proses perjalanan hidup agar saling melengkapi.
Kata Gambuh juga dimaknai sebagai sebuah sikap bijaksana, suatu kecocokan atau sepaham.
Sikap sepaham ini berarti bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, Adjarian.
Setiap tembang macapat memiliki aturan tersendiri, begitu juga dengan Gambuh.
Berikut ini merupakan aturan atau paugeran tembang macapat Gambuh, antara lain:
Baca Juga: Tembang Macapat Sinom: Makna, Aturan, dan Wataknya
- Memiliki guru gatra yang terdiri dari lima baris kalimat di tiap baris.
- Memiliki guru lagu (akhir vokal setiap baris), yakni u, u, i, u, o.
- Memiliki guru wilangan (jumlah suku kata setiap baris), yaitu 7, 10, 12, 8, 8.
Bersumber dari kompas.com, watak tembang macapat digunakan sebagai acuan untuk membuat lirik lagu meski sering kali tidak berlaku secara mutlak.
Tembang Gambuh memiliki watak kekeluargaan, kerukunan, dan kebersamaan makhluk sosial.
Watak tersebut dapat membangun rasa persaudaraan dan kekerabatan satu dengan yang lainnya.
Sementara, karakter dari tembang ini adalah tidak ragu-ragu dan wajar.
Itulah informasi tentang makna, aturan, dan watak dari tembang macapat Gambuh.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan tembang macapat? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR