Bahkan fenomena langka ini sangat dinantikan oleh para pengamat langit, pencinta astronomi, hingga masyarakat awam yang tertarik pada keindahan Bulan.
O iya, fenomena ini juga bertepatan dengan ekuinoks yang terjadi saat siang dan malam yang memiliki durasi yang sama.
Pada malam Super Harvest Moon, Bulan akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibanding dengan Bulan purnama biasa.
Hal ini terjadi karena jarak Bulan ke Bumi lebih pendek daripada Bulan purnama pada umumnya.
Pada saat terjadi fenomena ini, Bulan akan berwarna jingga hingga merah muda.
Karena posisi Bulan yang rendah di langit saat terbit, warnanya akan tampak lebih jingga atau merah muda.
Fenomena Super Harvest Moon disebabkan oleh pembiasan cahaya Bulan melalui atmosfer Bumi, ketika panjang gelombang cahaya yang lebih panjang, seperti merah dan jingga lebih mudah diteruskan dibandingkan dengan warna biru.
Lalu, apa dampak dari fenomena Super Harvest Moon, Adjarian?
Adanya fenomena Super Harvest Moon pada 18 September 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Dari pengamatan data level air dan prediksi pasang surut, potensi banjir pesisir (rob) diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah pesisir Indonesia.
Baca Juga: Apakah Strawberry Supermoon Benar-Benar Berkaitan dengan Buah Stroberi?
Nah, dampak banjir pesisir ini dapat memengaruhi beragam aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan kawasan pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, kegiatan di pemukiman pesisir, serta usaha tambak garam dan perikanan darat.
Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.
Itulah penjelasan tentang fenomena Super Harvest Moon yang langka ini, ya.
Coba Jawab! |
Siapakah yang memopulerkan istilah supermoon? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR