Perbedaan dalam keyakinan, kebiasaan, atau pandangan politik bisa memicu konflik, terutama jika tidak ada toleransi dan pemahaman antar kelompok.
Sejarah Indonesia mencatat berbagai konflik yang dipicu oleh perbedaan agama, suku, atau kepentingan politik, seperti konflik di Ambon dan Poso pada tahun 1990-an.
Keragaman bisa menjadi kelemahan jika ada kelompok yang merasa lebih unggul atau lebih berhak daripada kelompok lain.
Hal ini dapat menyebabkan diskriminasi, di mana satu kelompok diperlakukan tidak adil hanya karena perbedaan agama, suku, atau ras.
Diskriminasi ini bisa memicu perpecahan sosial dan mengganggu harmoni masyarakat.
Dalam masyarakat yang sangat beragam, mencapai kesepakatan bersama bisa menjadi tantangan.
Perbedaan pandangan dan kepentingan sering kali membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat dan rumit.
Ini terjadi misalnya dalam proses demokrasi, di mana berbagai kelompok etnis atau agama memiliki kepentingan yang berbeda dalam politik.
"Salah satu keragaman menjadi kekuatan adalah warisan budaya yang kaya."
Nah, demikian penjelasan tentang kapan keragaman itu menjadikan kekuatan dan kelemahan, materi PPKn kelas X Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Kenapa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR