adjar.id - Saat mempelajari materi tentang puisi, kita akan menemukan pembahasan unsur-unsur puisi.
Nah, imaji merupakan salah satu unsur puisi, Adjarian.
Imaji dalam puisi dapat diartikan sebagai kata atau susunan yang dapat memicu pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
Imaji memiliki keterkaitan dengan unsur puisi lainnya, seperti diksi dan kata konkret.
Diksi yang dipilih dalam puisi menghasilkan imaji sehingga menjadi kata konkret yang bisa ditangkap dengan pancaindra kita.
Imaji puisi sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil.
Kali ini, kita akan mempelajari tentang imaji auditif.
Yuk, simak pengertian imaji auditif dan contohnya di dalam puisi berikut ini!
"Imaji adalah salah satu unsur puisi yang berupa kata atau susunan kata untuk memicu pengalaman sensoris pembaca."
Imaji auditif berhubungan dengan indra pendengaran.
Pengertian imaji auditif adalah pengimajian yang dapat didengar.
Baca Juga: Jenis-Jenis Imaji dalam Puisi dan Contohnya, Materi Bahasa Indonesia Kelas X
Artinya, dalam imaji auditif digunakan kata-kata ungkapan yang menimbulkan efek seolah-olah objek yang dijelaskan dalam puisi dapat didengar oleh pembaca.
Yap! Dengan menggunakan imaji auditif diharapkan pembaca dapat seolah-olah mendengar suara atau hal dalam larik puisi.
Berikut contoh puisi yang beberapa lariknya mengandung imaji auditif.
Pagi hari ditandai dengan suara kicauan burung peliharaan bapak
Waktu favoritku dalam satu hari adalah pagi hari
Pagi hari yang cerah
Pagi hari yang dihiasi panggilan ibu
Pagi hari yang penuh perasaan tergesa tapi membahagiakan
Apakah aku akan selalu memiliki pagi seperti ini?
Oh, pohon coba tanyakan pada matahari pagi
Hembusan angin tolong tanyakan pada daun-daun
Baca Juga: 4 Unsur Puisi, Salah Satunya Menggunakan Kata-Kata Berlambang
Tidak ada yang tahu?
Mungkin burung-burung peliharaan bapak tahu
Nah, itu dia pengertian imaji auditif dan contoh puisinya.
Coba Jawab! |
Apa saja jenis imaji dalam puisi selain imaji auditif? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR