adjar.id - Pada buku Sejarah kelas X terdapat materi tentang ilmu sejarah yang bersifat diakronis dan sinkronis.
Kali ini kita akan mempelajari alasan ilmu sejarah bersifat diakronis dan sinkronis.
istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, syajaratun diartikan sebagai pohon kayu.
Dalam hal ini pohon melambangkan pertumbuhan dan perkembangan yang berkesinambungan.
Ilmu sejarah diartikan ilmu yang mempelajari peristiwa, orang, negara, atau kehidupan yang terjadi pada masa lalu.
Nah, sejarah sebagai ilmu memiliki pengertian sebagai ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori yang dipergunakan untuk meneliti dan menganalisa masa lampau yang dipermasalahkan.
Keberadaan ilmu sejarah bisa dilacak sampai abad ke-5 SM melalui kehadiran karya Herodotus (484 SM-425 SM) yang berjudul Historie tentang sejarah Perang Yunani-Persia.
Sementara sumber sejarah dapat berasal dari benda peninggalan di zaman dahulu, seperti perhiasan, patung, candi, dan lainnya.
Sumber sejarah juga bisa berasal dari sumber tulisan, seperti prasasti, surat kabar, rekaman video, dokumen, dan lainnya.
Tahukah Adjarian? Ada tiga syarat utama sebuah peristiwa bisa dicatatkan dalam ilmu sejarah.
Pertama, peristiwa tersebut harus unik dan hanya terjadi satu kali. Kedua, peristiwa juga abadi dan tidak pernah berubah dari masa ke masa.
Ketiga, dapat menimbulkan pengaruh bagi masyarakat.
Yuk, kita pelajari sama-sama alasan sejarah bersifat diakronis dan sinkronis!
"Sejarah sebagai ilmu melakukan kajian secara sistematis tentang perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat di masa lalu melalui bukti-bukti yang ada."
Istilah diakronis berasal dari bahasa Latin, yaitu 'dia' yang berarti melalui atau melampaui dan 'chronicus' artinya waktu.
Diakronis merupakan cara berpikir yang digunakan untuk melampaui waktu, namun masih terikat oleh batasan ruang.
Secara etimologis, kata sinkronik atau sinkronis berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'syn' yang berarti bersamaan dan 'chronos' yaitu waktu.
Diketahui dalam sejarah, makna sinkronis diartikan sebagai cara berpikir yang meluas dalam ruang tetapi terbatas pada waktu.
Sejarah bersifat diakronis dikarenakan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Bersumber dari kompas.com, sejarah bersifat diakronis karena berfokus pada proses, yakni sejarah akan membahas tentang sebuah peristiwa tertentu yang terjadi di suatu tempat sesuai urutan kejadiannya.
Nah, sejarah bersifat sinkronis diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang meluas dalam ruang, tetapi dalam waktu yang terbatas.
Baca Juga: 15 Manfaat Belajar Sejarah dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi Sejarah Kelas X Kurikulum Merdeka
Sejarah bersifat diakronis memiliki ciri-ciri, yaitu berfokus pada proses dan terdapat konsep perbandingan.
Ciri-ciri sejarah bersifat sinkronis adalah cakupan kajian lebih sempit dan menitikberatkan pada pola, gejala, dan karakter peristiwa sejarah.
Sebagai tambahan informasi, di bawah ini adalah manfaat mempelajari sejarah sebagai ilmu, antara lain:
- Mempelajari sejarah berarti mempelajari tentang peristiwa atau kejadian masa lalu secara rinci.
- Menjadi acuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkini.
- Menjadi warga negara yang berwawasan.
- Mempelajari sejarah bisa membantu memahami identitas bangsa.
- Peristiwa atau cerita sejarah bisa memberikan inspirasi yang tak hanya bagi diri pribadi.
"Sejarah bersifat diakronis karena mempelajari gejala dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang dan gejala yang."
Nah, itulah alasan sejarah bersifat diakronis dan sinkronis.
Coba Jawab! |
Dari manakah asal istilah sejarah? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com,kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR