adjar.id - Teks anekdot merupakan jenis teks dalam bahasa Indonesia yang berisi cerita lucu.
Meskipun berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot digunakan untuk memyampaikan kritik.
Tujuan dari penyampaian kritik melalui teks anekdot adalah agar kritik dapat disampaikan dengan cara tidak kasar dan menyakiti.
Kritik-kritik yang diangkat biasanya mengenai orang-orang penting dan terkenal, serta isu-isu di kehidupan masyarakat sehari-hari.
Oleh sebab itu, penulisan teks anekdot juga perlu memperhatikan unsur kebahasaan.
Unsur kebahasaan dapat membantu penulis dalam memilih kata-kata dan membuat kalimat.
Selain itu, unsur kebahasaan suatu teks juga menjadi penanda atau ciri khas yang membedakannya dengan jenis teks lain.
Teks anekdot sendiri memiliki beberapa unsur kebahasaan.
Nah, di bawah ini ada contoh teks anekdot dan analisis unsur kebahasaannya.
Simak, yuk!
"Teks anekdot adalah teks yang berisi cerita lucu digunakan untuk menyampaikan kritik."
Baca Juga: Contoh Teks Anekdot dan Strukturnya, Materi Bahasa Indonesia Kelas X
Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
"Apakah benar" teriak Jaksa, "Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?"
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
"Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?" ulang pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi.
Akhirnya, hakim berkata, "Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa."
"Oh, maaf." Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, "Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda."
1. Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Peristiwa Masa Lalu
Teks anekdot dibuat berdasarkan peristiwa yang telah terjadi, itu artinya peristiwa tersebut ada di masa lalu.
Contoh kalimat:
Baca Juga: 7 Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Teks Anekdot
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
2. Menggunakan Kalimat Retorik
Kalimat retorik adalah kalimat yang diajukan hanya untuk memberikan efek atau penekanan pada poin-poin yang sedang dibahas.
Contoh kalimat:
"Apakah benar" teriak Jaksa, "Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?"
3. Menggunakan Konjungsi yang Menyatakan Hubungan Waktu
Dalam teks anekdot sering menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, seperti akhirnya, setelah itu, kemudian.
Contoh kalimat:
Akhirnya, hakim berkata, "Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa."
4. Menggunakan Kata Kerja Aksi
Kata kerja aksi adalah kata kerja yang digunakan untuk mengungkapkan suatu tindakan, seperti berjalan, berdiri, melompat, menatap.
Contoh kalimat:
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
5. Menggunakan Kalimat Perintah
Kalimat perintah dalam teks anekdot digunakan jika cerita yang diceritakan mengandung unsur perintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh kalimat:
"Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa."
6. Menggunakan Kalimat Seru
Kalimat seru adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang tersusun dari kata seru kemudian diikuti oleh klausa, seperti "ah, maaf", "wah, menyenangkan".
Contoh kalimat:
"Oh, maaf." Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim.
"Unsur kebahasaan teks anekdot terdiri atas penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, kalimat retorik, konjungsi hubungan waktu, kata kerja aksi, kalimat perintah, dan kalimat seru."
Itu dia contoh teks anekdot dan unsur kebahasaannya.
Coba Jawab! |
Teks anekdot digunakan untuk apa? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas X, Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR