adjar.id - Setiap jenis teks dalam bahasa Indonesia disusun berdasarkan struktur teksnya.
Ini membuat setiap teks saling berbeda satu sama lain.
Begitu juga dengan teks eksposisi.
Teks eksposisi adalah teks yang menjelaskan suatu maksud dan tujuan.
Maksud dan tujuan artinya berupa pendapat yang disertai dengan fakta dan mengandung penilaian, dorongan atau ajakan kepada orang lain.
Teks eksposisi biasa digunakan untuk menyampaikan dan menjelaskan pendapat terhadap suatu masalah.
Nah, yang membedakan penyampaian pendapat biasa dengan menggunakan teks eksposisi tentu dapat dilihat dari susunan atau strukturnya, Adjarian.
Struktur teks eksposisi mencakup tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.
Berikut contoh teks eksposisi dan juga strukturnya.
Yuk, kita pelajari!
"Teks eksposisi adalah teks yang menjelaskan suatu maksud dan tujuan."
Baca Juga: Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi, Salah Satunya Kata Kerja Mental
1. Tesis
Tesis merupakan bagian pengenalan yang mencakup tiga hal, sebagai berikut:
- Pengenalan isu.
- Pengenalan masalah.
- Pengenalan pandangan umum penulis tentang topik yang akan dibahas.
2. Rangkaian Argumen
Rangkaian argumen merupakan bagian yang berisi sejumlah argumen atau pendapat penulis sebagai penjelasan atas tesis.
Selain pendapat, pada bagian rangkaian argumen juga disampaikan fakta-fakta pendukung untuk memperkuat pendapat penulis.
3. Penegasan Ulang
Penegasan merupakan bagian yang berisi simpulan dan rangkuman.
Agar lebih memahami, berikut contoh teks eksposisi dan pembagian strukturnya.
Baca Juga: 3 Langkah Mengembangkan Gagasan Pokok dalam Teks Eksposisi
Introspeksi Diri di Hari Pahlawan
Tesis -> Setiap negara mempunyai pahlawan. Cara terbaik menghargai pahlawan adalah tidak melupakan jasa-jasanya.
Itu sebabnya kita perlu memperingati Hari Pahlawan setiap sepuluh November agar bisa mencontoh semangat juang.
Kita juga dapat mencontoh keikhlasan mereka saat berjuang melawan penjajah.
Rangkaian argumen -> Sejarah perlunya memperingati Hari Pahlawan bermula dari perlawanan rek arek Suroboyo pada 10 November 1945.
Dengan senjata bambu runcing, mereka melawan penjajah yang sudah menggunakan senjata canggih termasuk pesawat terbang.
Kemudian, diikuti dengan perlawanan di berbagai daerah, termasuk di Sumatra Utara dan khususnya di Kota Medan yang dikenal dengan pertempuran di Medan Area, Jalan Bali.
Berkat perjuangan para pejuang di masa lalu bangsa Indonesia mampu memproklamasikan kemerdekaan dan mempertahankan di masa revolusi fisik.
Sekarang giliran anak-anak bangsa mengisi alam kemerdekaan dengan memberikan yang terbaik bagi masa depan bangsanya.
Sayangnya, tidak banyak putra-putri bangsa Indonesia yang bisa diteladani karena prestasinya.
Lebih banyak yang mementingkan diri pribadi dan golongannya saat sudah berkuasa.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Teks Eksposisi?
Hal itu terlihat sekali dalam jajaran pemerintahan (birokrasi) maupun legislatif dan yudikatif.
Mereka benar-benar memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkaya diri.
Sementara itu, rakyat yang membutuhkan perhatian malah diabaikan.
Penegasan kembali -> Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November pada tahun ini dapat dijadikan momentum yang tepat untuk kembali melakukan introspeksi diri bagi semua pihak.
Kalau setiap anak bangsa melakukannya dengan penuh kesadaran, mudah-mudahan hasilnya positif.
Dalam waktu dekat Hari Pahlawan, bangsa Indonesia dapat ke luar dari krisis.
Jika peringatan Hari Pahlawan hanya sebuah kegiatan rutinitas, makna 10 November pun tidak akan menyentuh masyarakat, dapat menyadarkan pejabat-pejabat pemerintahan untuk tidak saling berseteru dan terus memperjuangkan kepentingan rakyat.
Pada momentum Hari Pahlawan ini kita mengimbau para pejabat di jajaran pemerintahan, termasuk BUMN/BUMD, pimpinan DPR dan MPR serta seluruh anggota dewan agar kembali ke fitrah.
Ingatlah perjuangan dan cita-cita para pahlawan bangsa. Mari kita berjuang untuk memakmurkan rakyat.
Untuk itu, bekerjalah dengan keras, profesional, dan bertanggung jawab.
Bukan masanya lagi para pejabat pemerintahan menjadikan dirinya seperti raja yang bergelimang kemewahan, sebab rakyat sudah semakin kritis.
Baca Juga: 4 Pola Pengembangan Teks Eksposisi
Begitu juga kehidupan anggota dewan yang glamour. Momentum Hari Pahlawan ini harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya.
Kinerjanya sudah bisa dirasakan di berbagai bidang sehingga rakyat merasa dirinya tidak salah pilih.
Gerakan mencontoh para pahlawan perlu dimasyarakatkan untuk menyadarkan para pejabat pemerintahan agar tidak menjadi pahlawan kesiangan.
"Struktur teks eksposisi terdiri atas tesis, rangkaian argumen, dan penegasan kembali."
Nah, itulah contoh teks eksposisi dan strukturnya.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan tesis dalam teks eksposisi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Karya E. Kosasih, Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR