adjar.id - Ukara tanggap dalam bahasa Indonesia disebut dengan kalimat pasif.
Ukara tanggap adalah jenis kalimat yang memiliki predikat atau wasesa berupa kata kerja tanggap.
Nah, kata kerja tanggap dalam bahasa Jawa disebut tembung kriya tanggap.
Tembung kriya tanggap atau kata kerja pasif merupakan kata kerja yang mendapatkan awalan (ater-ater) tripurusa, yaitu dak-, kok-, di-.
Dalam ukara tanggap, subjeknya dikenai pekerjaan.
Misalnya, dienggo (dipakai), dijipuk (diambil), dan seterusnya.
Berikut beberapa contoh kalimat pasif dalam bahasa Jawa atau ukara tanggap.
1. Motore diumbah bapak.
Motornya dicuci bapak.
2. Bukune dijupuk Budi.
Bukunya diambil Budi.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Bahasa Jawa Menggunakan Ukara Sambawa
3. Kereta dilakokne masinis.
Kereta dijalankan masinis.
4. Jambu dipangan ibu.
Jambu dimakan ibu.
5. Klambine dikrikiti tikus.
Bajunya digigit tikus.
6. kayune dipangani rayap.
Kayunya dimakan rayap.
7. Motore dienggo Jaki.
Motornya dipakai Jaki.
8. Pawone diresiki ibu.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat dalam Bahasa Jawa Menggunakan Ukara Sananta
Dapurnya dibersihkan ibu.
9. Tangane dientup tawon.
Tangannya disengat lebah.
10. Sepatune dikumbah adik
Sepatunya dicuci bapak.
Nah, itu dia, Adjarian beberapa contoh ukara tanggap.
Coba Jawab! |
Apa predikat dalam ukara tanggap? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR