adjar.id - Persatuan dan kesatuan bangsa dapat diwujudkan dengan beragam bentuk.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman, seperti suku, ras, budaya, agama, dan lain sebagainya.
Keberagaman bangsa Indonesia bisa menjadi kekuatan tersendiri, tetapi juga bisa menjadi tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Persatuan berarti bersatu, sedangkan kesatuan berarti utuh, Adjarian.
Jadi, persatuan dan kesatuan bangsa berarti bersatu padunya seluruh rakyat menjadi satu bangsa yang utuh, meskipun memiliki berbagai perbedaan.
Persatuan dan kesatuan ini penting untuk menghadapi tantangan bersama, mencapai tujuan bersama, dan menjaga keutuhan bangsa.
Persatuan dan kesatuan dalam diri bangsa Indonesia telah disimbolkan dalam semboyan negara "Bhinneka Tunggal Ika".
Semboyan ini menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki berbagai macam perbedaan, kita semua tetaplah bangsa Indonesia.
Nah, berikut bentuk-bentuk perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa.
Simak, yuk!
"Persatuan dan kesatuan bangsa adalah konsep penting untuk mempersatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia yang berbeda-beda."
Baca Juga: Bagaimana Cara Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa?
Beberapa bentuk perwujudan dari persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu:
1. Sikap Saling Menghormati
Indonesia menganut semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kita harus saling menghormati perbedaan suku, agama, dan budaya yang dimiliki orang lain.
Hal ini bisa ditunjukkan dengan cara menghargai cara beribadah teman yang berbeda agama, tidak menggunakan SARA untuk mencela, dan mau berbaur dengan siapa saja.
2. Semangat Gotong Royong
Gotong royong adalah tradisi tolong-menolong yang sudah ada sejak nenek moyang kita.
Semangat ini bisa kita wujudkan dengan berbagai bentuk berpartisipasi di masyarakat.
Misalnya mengikuti kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, bahu-membahu membantu korban bencana alam, dan gotong royong menyelesaikan tugas kelompok di sekolah.
3. Menaati Aturan dan Hukum
Aturan dan hukum diciptakan untuk ketertiban bersama.
Baca Juga: 2 Bentuk Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Menaati aturan dan hukum, seperti tidak melanggar lampu merah atau membayar pajak, membuat kita rukun dan terhindar dari konflik.
4. Menjaga Keberagaman Budaya
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.
Kita bisa menjaga keberagaman budaya dengan cara mempelajari tari daerah lain, menonton pertunjukan musik dari berbagai daerah, dan ikut serta dalam festival budaya.
5. Mengembangkan Rasa Cinta Tanah Air
Cinta tanah air tidak harus dengan hal-hal yang besar.
Kita bisa mencintai tanah air dengan cara memakai produk buatan Indonesia.
Selain itu bisa juga dengan belajar dengan giat agar bisa menjadi generasi penerus yang unggul dan menjaga kelestarian alam Indonesia.
6. Rela Berkorban
Sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa tidak harus dengan hal-hal besar.
Kita bisa berkorban dengan hal-hal sederhana.
Baca Juga: 7 Manfaat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Misalnya mendahulukan kepentingan umum, mengerjakan piket kelas dengan baik, atau membantu korban bencana alam.
7. Mengembangkan Sikap Toleransi
Toleransi adalah sikap untuk menerima keberadaan orang lain yang berbeda dengan kita.
Sikap ini penting untuk menghindari konflik dan menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
Kita bisa bertoleransi dengan cara menghargai pendapat orang lain, meskipun berbeda dengan pendapat kita.
"Perwujudan persatuan dan kesatuan dapat dilakukan dengan sikap saling menghormati, semangat gotong royong, menaati aturan dan hukum, menjaga keberagaman budaya, mengembangkan rasa cinta tanah air, rela berkorban, dan mengembangkan sikap toleransi."
Itulah beberapa bentuk perwujudan dari persatuan dan kesatuan bangsa.
Coba Jawab! |
Apa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017 Karya Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli, Kemendikbud Tahun 2017.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR