adjar.id - Kaidah kebahasaan merupakan tata bahasa yang digunakan dalam sebuah teks.
Kaidah kebahasaan membantu kita mengetahui bagaimana sebuah teks disusun dan seperti apa bahasa yang digunakan.
Selain itu, kaidah kebahasaan juga dapat menjadi keunikan pada teks yang membedakannya dengan jenis teks lain.
Nah, kali ini kita akan mempelajari kaidah kebahasaan yang ada di teks kritik dan esai.
Teks kritik dan esai merupakan dua teks yang hampir sama.
Artinya, keduanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama mengungkapkan pendapat atau argumentasi suatu hal. Bisa dibilang juga teks yang berisi penilaian.
Namun, masing-masing memiliki cara pengungkapan yang berbeda.
Pada teks kritik, penilaian dilakukan secara objektif disertai data dan alasan yang logis.
Sementara itu, penilaian dalam esai dilakukan secara subjektif menurut pendapat pribadi penulis esai.
Lebih dari itu, untuk mempermudah membedakan keduanya, bisa dengan mengenali ojek kajiannya.
Objek kajian teks kritik adalah karya, seperti seni musik, seni sastra, tari, film, dan lain-lain.
Baca Juga: Mengenal Teks Esai: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Strukturnya
Lalu, objek kajian esai bisa berupa karya atau fenomena.
Dalam hal kaidah kebahasaan keduanya keduanya hampir sama.
Ini dikarenakan teks kritik dan esai sama-sama teks eksposisi.
Yuk, simak kaidah kebahasaan teks kritik dan esai berikut ini!
"Teks kritik dan esai merupakan dua teks yang hampir sama, keduanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama mengungkapkan pendapat atau argumentasi suatu hal."
1. Menggunakan Pernyataan Persuasif
Pernyataan persuasif adalah pernyataan atau kalimat yang digunakan dengan tujuan membujuk, mengajak orang untuk melakukan sesuatu.
Ini digunakan untuk mempengaruhi pembaca agar setuju dengan pendapat atau argumentasi yang coba disampaikan.
2. Menggunakan Pernyataan Fakta
Dalam teks kritik dan esai banyak digunakan pernyataan yang menyatakan fakta.
Ini digunakan untuk mendukung atau membuktikan kebenaran argumentasi penulis.
Baca Juga: Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Fakta ini dapat berupa pernyataan ahli, dan lain-lain.
3. Menggunakan Pernyataan Bersifat Menilai
Kaidah kebahasaan teks kritik dan esai banyak menggunakan pernyataan yang bersifat menilai.
Dengan kata lain, dalam teks kritik dan esai terdapat kalimat-kalimat komentar dari penulis terkait objek yang dinilai.
4. Menggunakan Istilah Teknis
Istilah teknis digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan mudah.
Istilah-istilah teknis yang digunakan berhubungan dengan objek yang dinilai.
Misalnya, teks kritik pada novel, maka akan menggunakan istilah-istilah, seperti narator, antologi, eksplorasi, dan lain-lain.
5. Menggunakan Kata Kerja Mental
Kata kerja mental digunakan karena berkaitan dengan karakteristik teks eksposisi yang bersifat argumentatif.
Seperti yang kita tahu pada penjelasan di atas bahwa teks kritik dan esai termasuk dalam jenis teks eksposisi.
Baca Juga: 7 Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah
Contoh kata kerja mental, yaitu memendam, mengandalkan, mengingatkan, menegaskan, dan lain-lain.
"Lima kaidah kebahasaan teks kritik dan esai yaitu menggunakan pernyataan persuasif, fakta, bersifat menilai, istilah teknis, dan kata kerja mental."
Nah, itu dia kaidah kebahasaan teks kritik dan esai.
Coba Jawab! |
Bagaimana kaidah kebahasaan berpengaruh pada sebuah teks? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Karya Maman Suryaman, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR