Kerajaan Gowa Tallo mencapai masa kejayaan di tahun 1653 pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin.
Kerajaan Gowa Tallo di masa kejayaannya dikenal sebagai kerajaan maritim.
Selain itu, Kerajaan Gowa Tallo juga terkenal sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur.
Masa pemerintahan Sultan Hasanuddin di bidang sosial berhasil memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam.
Hal ini membuat banyak murid-murid di wilayah kerajaan yang belajar agama Islam sampai ke wilayah Banten.
O iya, Sultan Hasanuddin dikenal dengan julukan Ayam Jantan dari timur yang merupakan seseorang yang anti terhadap dominasi asing.
Sultan Hasanuddin sangat menentang adanya VOC yang ketika itu sudah berkuasa di wilayah Ambon.
Akhirnya, Kerajaan Gowa Tallo di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin harus berjuang melawan VOC.
Belanda yang mulai menyadari semakin terdesak kemudian mengakhir peperangan dengan politik adu domba.
Belanda mengadu domba Kerajaan Gowa Tallo dengan Kerajaan Bone.
Siasat yang dilakukan Belanda ini berhasil dan memunculkan adanya Perjanjian Bongaya.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satunya Benteng Somba Opu
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR