adjar.id - Inflasi merupakan masalah ekonomi yang berdampak besar bagi suatu negara.
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus-menerus dalam suatu perekonomian.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali jika kenaikan itu meluas pada barang lainnya.
Nah, tingkat inflasi diukur dengan menghitung persentase perubahan harga rata-rata dari keranjang barang dan jasa yang biasa dikonsumsi masyarakat dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Adapun penyebab inflasi, yaitu meningkatnya tarikan permintaan dan kenaikan biaya, Adjarian.
Inflasi yang tinggi dapat membuat daya beli masyarakat turun, meningkatnya ketidakseimbangan ekonomi, dan mempersulit perencanaan keuangan.
O iya, ada beberapa jenis inflasi.
Yuk, simak jenis-jenis inflasi berdasarkan penyebabnya berikut ini!
"Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu."
Berikut ini adalah jenis-jenis inflasi berdasarkan penyebabnya:
Baca Juga: 5 Peran Masyarakat dalam Mengatasi Inflasi, Materi Ekonomi Kelas XI Kurikulum Merdeka
1. Inflasi Permintaan
Inflasi permintaan atau demand pull inflation merupakan jenis inflasi berdasarkan penyebabnya.
Jenis inflasi ini terjadi saat permintaan terhadap barang dan jasa jauh lebih tinggi dibanding penawaran di pasar.
Meningkatnya permintaan yang begitu signifikan bisa membuat harga mengalami kenaikan.
Hal ini karena perusahaan dan pengecer bisa menetapkan harga lebih tinggi.
Tujuannya menaikkan harga adalah untuk mengimbangi tingginya permintaan.
2. Inflasi Biaya
Jenis inflasi berdasarkan penyebabkan yang kedua adalah inflasi biaya atau cost push inflation.
Jenis inflasi ini terjadi saat biaya produksi barang dan jasa mengalami peningkatan secara signifikan.
Adanya kenaikan biaya produksi ini kemudian akan mendorong kenaikan harga.
Kenaikan biaya produksi, seperti upah atau harga bahan baku bisa mengakibatkan perusahaan menaikkan harga produknya.
Baca Juga: 7 Dampak Terjadinya Inflasi, Materi Ekonomi Kelas XII Kurikulum Merdeka
3. Inflasi Ekspektasi
Inflasi ekspektasi adalah harapan atau perkiraan pelaku ekonomi atau individu terhadap tingkat inflasi yang terjadi di masa yang akan datang.
Jenis inflasi ini dapat memegang peran penting dalam perilaku pengusaha, konsumen, dan kebijakan ekonomi.
Inflasi ekspektasi dapat memengaruhi keputusan konsumen dalam hal tabungan dan pembelian.
Ketika konsumen mengantisipasi inflasi tinggi, maka konsumen akan cenderung lebih cepat dalam menghabiskan uang atau menginvestasikan asetnya.
Hal ini dilakukan agar dapat menghindari depresiasi nilai uang.
Selain itu juga pengusaha dapat membuat keputusan investasi berdasarkan inflasi ekspektasi.
Ketika mereka mengantisipasi inflasi yang tinggi, mereka akan menyesuaikan harga produk dan layanannya.
Selain itu bisa juga dengan meningkatkan investasi kepada aset-aset berharga.
Bank sentral sebagai otoritas moneter juga memperhitungkan inflasi ekspektasi untuk menetapkan kebijakan moneter.
Saat inflasi ekspektasi rendah, maka bank sentral akan lebih mengurangi suku bunga agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: 3 Cara Menanggulangi Inflasi, Materi Ekonomi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Akan tetapi, jika inflasi ekspektasi tinggi, maka kebijakan moneter bisa diarahkan untuk dapat mengendalikan inflasi.
"Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya terbagi menjadi inflasi permintaan, inflasi biaya, dan inflasi ekspektasi."
Nah, itulah beberapa jenis inflasi berdasarkan penyebabnya, salah satunya adalah inflasi permintaan.
Coba Jawab! |
Apa penyebab inflasi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII karya Aisyah Nurjanah dan Yeni Fitriani, Kemdikbudristek Tahun 2022.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR