adjar.id - Pada buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka, Bab 1, halaman 20, terdapat soal seputar teks bacaan berjudul "Nama Keluarga".
Teks tersebut mendeskripsikan sistem kekerabatan suku Minangkabau yang menggunakan nama ibu untuk nama belakang keluarga.
O iya, teks "Nama Keluarga" terdapat pada halaman 18, Adjarian.
Jadi, kita ditugaskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan setelah membaca teks tersebut dengan saksama.
Nah, sekarang kita simak pembahasan soalnya di bawah ini untuk referensi, yuk!
1. Siapa nama tokoh "aku"?
Jawaban: Nama tokoh "aku" dalam cerita tersebut adalah Arifin Chaniago.
2. Mengapa tokoh menggunakan nama belakang ibunya, bukan nama belakang ayahnya?
Jawaban: Tokoh menggunakan nama belakang ibunya karena dua alasan, yaitu:
- Alasan pertama karena dia merupakan keturunan keluarga Minangkabau.
- Dalam kebudayaan Minangkabau garis keturunan ditetapkan berdasarkan garis keturunan ibu, sehingga marga anak mengikuti marga ibunya.
3. Sebaiknya setiap anak mencantumkan nama keluarganya. Apakah kalian setuju?
Jawaban: Saya tidak setuju, karena tidak semua keluarga menganut budaya yang memiliki aturan atau kebiasaan menyertakan nama belakang keluarga.
Namun, jika menggunakannya pun tidak masalah.
4. Berdasarkan pemahaman kalian terhadap bacaan, jelaskan dengan singkat makna dari sistem kekerabatan matrilineal.
Jawaban: Secara singkat, sistem kekerabatan matrilineal merupakan penetapan garis keturunan berdasarkan garis keturunan ibu.
5. Menurut kalian, apa pesan yang hendak disampaikan penulis cerita "Nama Keluarga"?
Jawaban: Penulis cerita ingin menyampaikan pesan untuk mencintai dan tidak melupakan kebudayaan asal daerah meskipun zaman sudah semakin modern.
Nah, itulah pembahasan soal seputar teks bacaan "Nama Keluarga".
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX Karya Eva. Y Nukma, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR