adjar.id - Dalam buku Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XII Kurikulum Merdeka, terdapat soal Latihan 2 di halaman 177 bab 5.
Pada soal itu, kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan membaca syair berjudul "Syair Nasehat Perkawinan".
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut yang dapat dijadikan sebagai referensi, Adjarian.
Syair adalah bentuk puisi yang memiliki ciri khas tertentu dan umumnya ditulis dalam bahasa Melayu atau Indonesia.
Syair bisa juga diartikan sebagai bentuk puisi lama yang memiliki ciri khas tertentu.
Puisi ini biasanya terdiri dari empat baris per bait, dengan jumlah bait yang tidak tetap.
O iya, syair seringkali mengandung pesan moral atau nasihat, dan penggunaan bahasa yang indah dan kaya.
Ciri khas syair, di antaranya struktur berirama, gaya bahasa klasik, tema romantis dan keagamaan, penggunaan kata-kata sindiran, dan lainnya.
Yuk, simak pembahasan soal Latihan 2 tentang membaca syair berikut ini!
Latihan 2 tentang Membaca Syair
1. Apakah syair tersebut sudah memenuhi syarat dari segi rima?
Baca Juga: Ciri-Ciri Syair, Puisi Lama dari Persia
Jawaban: Dari segi penggunaan rima, dua bait syair tersebut sudah memenuhi syarat sebagai bait-bait syair.
Rumus rima untuk syair adalah a-a-a-a yang ditunjukkan pada bait pertama dengan larik terakhir yang berbunyi rat semua.
2. Apakah tiap larik dari syair tersebut menggunakan irama yang berimbang?
Jawaban:
- Bait Pertama
Larik: Besuami isteri bebannya berat, dengan jumlah 11 suku kata
Larik: Bertanggung jawab dunia akhirat, dengan jumlah 11 suku kata
Larik: Tersalah jalan hidup mudarat, dengan jumlah 10 suku kata
Larik: Salah berhitung hidup melarat, dengan jumlah 10 suku kata
- Bait Kedua
Larik: Menjadi suami hendaknya bijak, dengan jumlah 11 suku kata
Baca Juga: Jawab Soal Latihan 1 Menafsirkan Isi Syair, Materi Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka
Larik: Iman di dada pantang berkacak, dengan jumlah 10 suku kata
Larik: Terhadap isteri hendaklah lunak, dengan jumlah 10 suku kata
Larik: Terhadap anak bertunak-lunak, dengan jumlah 10 suku kata.
Nah, jika dilihat dari jumlah suku katanya, syair-syair tersebut cukup berimbang.
Sehingga, irama dalam syair tersebut juga cukup berimbang.
3. Mengapa syair tersebut diberi judul "Syair Nasehat Perkawinan"?
Jawaban: Syair tersebut diberi judul :Syair Nasehat Perkawinan" karena syair itu disampaikan dalam acara pernikahan.
Tujuannya adalah untuk menasihati dua pengantin, baik laki-laki maupun perempuan yang menikah.
Itulah pembahasan soal Latihan 2 tentang membaca syair berjudul "Syair Nasehat Perkawinan".
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII karya Maman, dkk., Kemendikbudristek Tahun 2022.
Yuk, tonton juga video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR