adjar.id - Ada berbagai macam tembung dalam Bahasa Jawa, salah satunya tembung andhahan.
Tembung andhahan yaiku tembung sing owah saka asale.
Artinya, tembung andhahan adalah tembung yang telah berubah dari bentuk aslinya.
Perubahan tersebut terjadi karena kata dasar mendapat imbuhan, Adjarian.
Nah, berikut macam-macam tembung andhahan.
1. Ater-Ater
Ater-ater merupakan imbuhan yang letaknya berada di awal kata atau biasa disebut juga dengan awalan.
Kata dasar yang mendapatkan ater-ater akan berubah cara pengucapannya.
Contoh:
- Any + sapu = Nyapu
- Ke + sandung = Kesandung
Baca Juga: Perbedaan Tembung Lingga dan Tembung Andhahan dalam Bahasa Jawa
- Ke + tabrak = Ketabrak
- Dak + cekel = Dakcekel
2. Seselan
Seselan merupakan imbuhan yang berada di tengah kata.
Contoh:
- Titis + er = Teritis
- Guyu + um = Gemuyu
- Serat + in = Sinerat
- Kuban + el = Keluban
3. Panambang
Sebuah imbuhan yang berada di akhir kalimat disebut dengan panambang, Adjarian.
Baca Juga: Mengenal Tembung Yogyaswara dan Contohnya dalam Bahasa Jawa
Contoh:
- Tinggal + en = Tinggalen
- Jilih + i = Jilihi
- Jupuk + ake = Jupukake
- Tilik + a = Tilika
4. Gabungan
Suatu kata dasar juga bisa ditambahkan lebih dari satu imbuhan yang disebut dengan gabungan.
Misalnya, gabungan imbuhan ater-ater dengan seselan.
Contoh:
- Di + sapu + ake = Disapuake
- An + jipuk + ake = Njipukake
Baca Juga: Mengenal Tembung Keratabasa dan Contohnya dalam Bahasa Jawa
- Any + sisir + i = Nyisiri
- Di + pakan + i = Dipakani
Itulah macam-macam tembung andhahan dan beberapa contohnya.
Coba Jawab! |
Apa itu ater-ater? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR