Cerita yang disajikan berasal dari para penulis legenda yang sudah menghiasi Majalah Bobo era tahun 80-an hingga 2000-an awal, lo.
Untuk mendengarkannya, teman-teman bisa mengakses Noice atau melalui tautan s.id/DopingBobo50Tahun.
“Zaman berubah, dan ada banyak cara untuk mengingat dan menghidupkan semua cerita itu. Cerpen dan dongeng terbaik sepanjang penerbitan Majalah Bobo selama 50 tahun sudah dimuat dalam Edisi Koleksi Cerpen dan Dongeng," ungkap David.
"Lalu kami mencoba lebih menghidupkannya dalam bentuk audio. Kerja sama dengan Medio dan Noice menjadi penting dan berpotensi besar dalam menjadikan hal klasik menjadi modern dan menjangkau audiens baru,” imbuh David.
Kolaborasi alihwahana ini diharapkan dapat membangkitkan imaji atau theatre of mind para pembaca setia Majalah Bobo melalui efek suara dan karakterisasi para aktor pengisi suara.
Hal inilah yang membuat audio drama ini menarik, Adjarian.
Sebab, ada pengemasan yang berbeda dengan cerpen dan dongeng dalam bentuk tulisan.
Ditambah lagi, tren siniar yang semakin meningkat.
“Bobo merupakan salah satu IP terbesar yang dimiliki KG Media dan saat ini eksistensinya masih sangat kuat sebagai majalah edukatif anak," ungkap Sulyana Andikko, Head of Product & Business Medio by KG Media.
"15 siniar edisi kali ini hadir sebagai pelengkap dari ekosistem majalah dan juga situs premium Bobo sehingga tetap bisa menemani orang tua dan anak hingga menjelang tidur," imbuh Sulyana.
"Kami percaya bahwa siniar menjadi medium alternatif untuk bonding yang edukatif dan menghibur tanpa perlu menambah screen time anak,” pungkasnya.
Baca Juga: Beri Kejutan Baru, Majalah Bobo Buka PO Edisi Koleksi 50 Tahun Cerpen dan Dongeng
Apakah Adjarian tertarik mendengar cerpen dan dongeng spesial dari Majalah Bobo Edisi 50 Tahun dalam bentuk audio drama?
Yuk, akses melalui tautan s.id/DopingBobo50Tahun.
Jangan lupa ikuti juga akun @mediobykgmedia di Instagram dan TikTok untuk mendapatkan update informasi terbaru.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR