adjar.id - Selain Kongres Pemuda, Indonesia juga pernah melaksanakan Kongres Perempuan.
Kongres Perempuan Indonesia merupakan momentum penting dalam sejarah perjuangan Indonesia, khususnya bagi kaum perempuan.
Adanya Kongres Perempuan Indonesia berasal dari semangat RA. Kartini sebagai salah satu perempuan terkenal dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kartini memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat para perempuan Indonesia untuk mencari pengetahuan dan kepandaian.
Setelah Kartini wafat, banyak bermunculan sosok yang ikut memperjuangkan peran perempuan Indonesia, salah satunya Dewi Sartika.
Hingga kemudian banyak terbentuk perkumpulan perempuan Indonesia yang menjadi awal dilaksanakannya Kongres Perempuan Indonesia.
Kongres Perempuan I terinspirasi dari semangat adanya Kongres Pemuda Indonesia yang dilaksanakan pada 28 Oktober 1928.
Yuk, kita simak susunan pengurus dan hasil Kongres Perempuan I berikut ini, Adjarian!
"Kongres Perempuan menjadi wadah bagi perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya bagi kaum perempuan."
Susunan pengurus Kongres Perempuan I yang dilaksanakan pada 22 sampai 23 Desember 1928, yaitu:
1. Ny. R. A. Sukonto sebagai ketua
Baca Juga: Kongres Perempuan, Materi Sejarah kelas 11 Kurikulum Merdeka
2. St. Mudjinah sebagai wakil ketua
3. St. Sukaptinah sebagai penulis I
4. Sunaryati sebagai penulis II
5. Ny. Hardjodiningrat sebagai bendahara I
6. R. A. Suyatin sebagai bendahara II
7. Ny. Drijowongso sebagai anggota
8. Nyi Hajar Dewantara sebagai anggota
9. Ny. Ojohanah sebagai anggota
10. Ny. Muridan Noto sebagai anggota
11. Hajinah sebagai anggota
12. Ny. Badiah Muryati sebagai anggota
13. Ny. R. A. Mursandi sebagai anggota
14. Ismudijati sebagai anggota
15. Ny. Umi Salamah sebagai anggota
"Total pengurus Kongres Perempuan I berjumlah 15 orang yang diketuai oleh Ny. R. A. Sukanto dari organisasi Wanita Oetama."
Kongres Perempuan I dihadiri oleh kurang lebih 1.000 orang yang menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:
1. Mendirikan badan federasi bersama, yaitu Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia atau PPPI.
2. Menerbitkan surat kabar yang redaksinya dipercayakan ke pengurus PPPI.
Anggota redaksi dari surat kabar tersebut terdiri dari Nyi Hajar Dewantara, Ny. Ali Sastroamidjojo, Nn. Hajinah, Budiah, Sunaryati, dan Ismudiyati.
3. Memperkuat pendidikan kepanduan putri.
4. Mendirikan studiefonds yang akan menolong perempuan tidak mampu.
5. Mengirimkan mosi kepada pemerintah untuk:
Baca Juga: Sejarah Hari Ibu yang Diperingati Setiap 22 Desember
- Secepatnya diadakan fonds bagi janda dan anak-anak.
- Tunjangan persifat pensiun jangan dicabut.
- Memperbanyak sekolah-sekolah putri.
6. Mencegah terjadinya perkawinan anak-anak.
7. Mengirimkan mosi kepada Raad Agama agar setiap talak dikuatkan secara tertulis sesuai peraturan agama.
"Salah satu hasil Kongres Perempuan I adalah Mendirikan badan federasi bersama, yaitu Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia."
Nah, itu tadi susunan pengurus dan hasil Kongres Perempuan I yang dilaksanakan pada 22-23 Desember 1928.
Coba Jawab! |
Siapa ketua Kongres Perempuan I? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah untuk SMA/SMK kelas XI karya Martina Syafitry, dkk, Kemdikbudristek Tahun 2021.
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR