Manusia purba sudah mulai bisa membuka lahan serta menanam sayur dan buah demi mencukupi kebutuhan hidupnya.
Saat masuk ke masa bercocok tanam, pola hunian manusia purba juga mengalami perubahan, Adjarian.
Tempat tinggal mereka tidak lagi berpindah-pindah, tetapi mulai menetap di dekat lahan yang sedang mereka tanami.
Pemilihan tempat tinggal ini juga biasanya dipengaruhi oleh dekatnya sumber air dengan tanaman yang diolah.
3. Masa Perundagian
Kata perundagian diambil dari kata undagi, yaitu seseorang yang mempunyai keterampilan jenis usaha.
Keterampilan ini bisa berupa keterampilan dalam membuat gerabah, kayu, logam, perhiasan, dan batu.
Manusia purba yang hidup pada masa perundagian tidak hanya melakukan kegiatan bercocok tanam.
Akan tetapi juga mempunyai mata pencaharian lain sebagai perajin tanah liat, perajin logam, dan pedagang.
Mulai adanya kemampuan dalam mengatur kehidupan ekonomi, membuat pola hunian manusia purba pada masa perundagian mengalami perkembangan.
Pola hunian yang diterapkan adalah sistem menetap dengan adanya pembagian kawasan.
Baca Juga: 3 Corak Hidup Masyarakat Praaksara
Manusia purba mulai terbagi ke dalam beberapa kelompok sesuai keahliannya, seperti kelompok undagi, pedagang, petani, dan lainnya.
O iya, pola hunian masa perundagian disebut juga sebagai prototype dari pola hunian manusia modern saat ini.
"Pola hunian manusia purba pada masa praaksara berbeda beda tergantung masanya, mulai dari masa berburu dan meramu, bercocok tanam, serta perundagian."
Itu dia pola hunian pada masa praaksara yang dilakukan oleh manusia purba, Adjarian.
Coba Jawab! |
Bagaimana pola hunian manusia purba pada masa berburu dan meramu? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk., Kemendikbud Tahun 2017.
Yuk, tonton juga video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR