adjar.id - Jenis kalimat bermacam-macam, salah satunya kalimat majemuk setara.
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang dapat dihubungkan.
Sedangkan menurut KBBI kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang hubungan antarklausanya koordinatif.
Nah, berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita pahami bahwa kalimat majemuk setara adalah salah satu cara untuk menciptakan variasi dalam struktur kalimat.
Selain itu, dengan menggunakan kalimat majemuk setara sebuah informasi dapat disampaikan dengan lebih jelas dan padat.
Kalimat majemuk setara dibedakan menjadi tiga, yaitu kalimat majemuk sejalan, berlawanan, dan sebab-akibat.
"Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang dapat dihubungkan."
1. Kalimat Majemuk Sejalan
Kalimat majemuk sejalan adalah gabungan kalimat tunggal yang menyatakan penjumlahan karena memiliki situasi yang sama.
Kalimat ini ditandai dengan kata hubung "dan".
Contoh: Tono dan Rido adalah anak yang rajin.
Baca Juga: Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh
2. Kalimat Majemuk Berlawanan
Kalimat majemuk berlawanan adalah gabungan kalimat yang menyertakan penjumlahan karena memiliki situasi yang sama.
Kalimat ini ditandai dengan kata hubung "tetapi", "namun", dan "sedangkan".
Contoh: Tono makan mi goreng menggunakan garpu, sedangkan Rido menggunakan sumpit.
3. Kalimat Majemuk Sebab-Akibat
Kalimat majemuk sebab akibat adalah gabungan kalimat tunggal yang menyertakan hubungan sebab dan akibat.
Kalimat ini ditandai dengan kata hubung "karena" dan "sehingga".
Contoh: Tono tidak masuk sekolah, karena sakit.
"Kalimat majemuk setara dibagi menjadi tiga, yaitu kalimat majemuk sejalan, berlawanan, dan sebab-akibat."
Nah, itulah jenis-jenis kalimat majemuk setara, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk setara? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia Bergerak Bersama Kelas V Karya Evy Verawaty, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR