adjar.id - Masih banyak masyarakat yang salah mengartikan ilmu antropologi.
Masyarakat awam masih sulit untuk membedakan antara antropologi dengan sosiologi atau astronomi.
Padahal, ilmu antropologi saat ini telah bergerak untuk menyentuh aspek kehidupan masyarakat modern.
Jadi, penelitian antropologi tidak harus meneliti masyarakat pedesaan atau masyarakat primitif, Adjarian.
Nah, ilmu antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia secara holistik, termasuk aspek fisik, budaya, bahasa, dan perilaku sosialnya.
Tujuan utama ilmu antropologi adalah untuk memahami manusia dalam berbagai dimensinya, baik dari sudut pandang biologis, arkeologis, maupun sosial-kultural.
Dalam mengamati manusia, antropologi mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan dan mengungkapkan pola-pola perilaku manusia, evolusi manusia, dan lainnya.
Para antropolog sering melakukan penelitian lapangan untuk mengamati dan berinteraksi langsung dengan masyarakat yang sedang mereka teliti.
Antropologi berusaha memberikan pemahaman yang mendalam tentang manusia dan kompleksitas kehidupannya di berbagai wilayah dan periode waktu.
Yuk, kita cari tahu kesalahpahaman dalam mengartikan ilmu antropologi berikut ini!
"Ilmu antropologi adalah ilmu yang mempunyai berbagai metode dalam menjelaskan, mempelajari, atau menerangkan gejala yang terjadi pada manusia."
Baca Juga: Cabang-Cabang Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Beberapa contoh kesalahpahaman dalam mengartikan ilmu sosiologi yang perlu diatasi, yaitu:
1. Antropologi Hanya Mempelajari Masyarakat Primitif
Salah satu kesalahpahaman umum tentang antropologi adalah bahwa ilmu ini hanya berfokus pada masyarakat primitif atau suku terasing.
Padahal, antropologi tidak hanya mempelajari masyarakat tradisional, tetapi juga masyarakat modern dan urban.
Antropolog menyelidiki berbagai jenis masyarakat dan mencari pemahaman tentang bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan sosial di berbagai konteks.
2. Antropologi Identik dengan Arkeologi
Banyak orang menganggap antropologi sama dengan arkeologi, yaitu studi tentang masa lalu melalui peninggalan dan artefak.
Padahal, antropologi terdiri dari beberapa subbidang, termasuk antropologi budaya, antropologi biologis, antropologi linguistik, dan antropologi arkeologi.
Setiap subbidang memiliki fokus dan metodologi yang berbeda dalam memahami manusia.
3. Antropologi adalah Ilmu yang Tidak Relevan
Sebagian orang menganggap antropologi sebagai ilmu yang kuno dan tidak relevan dalam era modern.
Baca Juga: Mengapa Antropologi Penting untuk Dipelajari?
Padahal, antropologi sangat relevan dalam memahami permasalahan sosial dan budaya yang kompleks.
Misalnya masalah tentang globalisasi, multikulturalisme, dan masalah lingkungan.
Kontribusi antropologi dalam memberikan wawasan tentang perbedaan budaya dan interaksi manusia sangat penting dalam dunia yang semakin terhubung ini.
4. Antropologi Hanya Mempelajari Masyarakat Pedesaan
Banyak orang yang menganggap bahwa antropologi hanya mempelajari masyarakat pedesaan.
Sebagian penelitian antropologi memang terfokus di daerah pedesaan.
Akan tetapi, saat ini para antropolog juga mengarahkan fokus penelitian pada masyarakat perkotaan.
"Kesalahpahaman dalam mengartikan ilmu antropologi, yaitu antropologi hanya mempelajari masyarakat primitif, antropologi identik dengan arkeologi, antropologi adalah ilmu yang tidak relevan, dan antropologi hanya mempelajari masyarakat pedesaan."
Nah, itulah beberapa kesalahpahaman dalam mengartikan ilmu antropologi.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan ilmu antropologi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Antropologi untuk SMA Kelas XI karya Okta Hadi Nurcahyono.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR