adjar.id - Jagat raya merupakan salah satu objek kajian dalam ilmu geografi.
Jagat raya disebut juga sebagai alam semesta yang terdiri atas ribuan galaksi dan sistem bintang, Adjarian.
Nah, benda-benda di jagat raya sebenarnya dapat dilihat menggunakan mata saja tanpa menggunakan bantuan teleskop, lo.
O iya, jagat raya adalah suatu ruang yang sangat luas dan tidak terbatas.
Jagat raya juga mencakup miliaran benda angkasa dan miliaran galaksi yang masing-masing galaksi memiliki banyak bintang.
Secara lebih teknis, jagat raya mencakup seluruh materi, energi, dan ruang yang ada di alam semesta ini.
Jagat raya bisa juga dikatakan sebagai penggambaran keseluruhan sistem alam semesta yang terus bergerak dan berubah dari waktu ke waktu.
Jagat raya mencakup berbagai skala, mulai dari partikel-partikel subatomik hingga struktur terbesar seperti galaksi dan gugus galaksi.
Lalu, bagaimana proses pembentukan jagat raya?
Simak penjelasan teori pembentukan jagat raya berikut ini, yuk!
"Fenomena dan proses yang terjadi dalam jagat raya sangat kompleks dan telah menjadi objek kajian ilmu pengetahuan, termasuk ilmu geografi."
Baca Juga: Pengertian dan Proses Terbentuknya Jagat Raya
Berikut ini adalah teori yang menjelaskan tentang pembentukan jagat raya, di antaranya:
1. Teori Big Bang
Teori Big Bang merupakan pembentukan alam semesta yang terjadi karena adanya ledakan unsur jagat raya yang berkembang selama miliaran tahun.
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena partikel alam semesta memiliki tekanan suhu dan temperatur yang sangat panas sehingga menjadi padat.
Teori Big Bang ditemukan oleh Georges Lemaitre yang merupakan seorang ilmuwan dari Belgia.
Georges Lemaitre menemukan teori ini berdasarkan hukum relativitas yang dikaitkan dengan hukum homogenitas dan isotropi gerak ruang.
2. Teori Keadaan Tetap
Teori keadaan tetap adalah teori yang menjelaskan bahwa sejak miliaran tahun yang lalu sampai saat ini bentuk adalam semesta tidak berubah.
Menurut teori ini, jagat raya terdiri atas unsur hidrogen yang muncul dengan sendirinya.
Teori keadaan tetap dikemukakan oleh ahli astrofisika dari Inggris, yaitu Fred Hoyle.
Menurutnya, dalam teori keadaan tetap, jagat raya muncul dengan sendirinya dan memproduksi zat-zat baru setiap waktunya.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Bumi dan Jagat Raya dalam Ilmu Geografi
Zat-zat yang terbentuk ini oleh Fred Hoyle dinamakan dengan galaksi.
3. Teori Mengembang
Teori mengembang adalah teori yang menjelaskan bahwa jagat raya terbentuk karena mengembangnya zat hidrogen.
Hal ini bisa terjadi karena suhu ekstrem yang terdapat pada ruang alam semesta.
Reaksi dari zat hidrogen yang mengembang inilah yang menjadi awal mula munculnya teori mengembang.
Zat hidrogen yang mengembang selama kurang lebih 30 miliar tahun yang lalu akhirnya membentuk galaksi dan partikel alam semesta seperti saat ini.
4. Teori Kuantum
Teri kuantum dikemukakan oleh ahli astrofisika, yaitu William Lane Craig pada tahun 1966.
Menurutnya, alam semesta sudah ada sejak dahulu dengan sendirinya dan akan selalu ada.
Teori ini juga menjelaskan bawa di dalam alam semesta tidak ada material pembetuknya.
5. Teori Kabut
Baca Juga: Ciri-Ciri Galaksi dan Jenis-Jenis Galaksi, Materi Geografi Kelas 10 SMA
Teori kabut adalah teori yang dikemukakan oleh ahli astrofisika, yaitu Immanuel Kant di tahun 1755.
Teori kabut menjelaskan bawa hidrogen, helium, dan debu angkasa melakukan rotasi dengan kecepatan yang lambat.
Hal ini yang kemudian membuat ketiganya mengalami penyusutan karena temperatur dan tekanan suhu yang rendah di jagat raya.
Dampak dari penyusutan ini adalah terbentuknya cakra datar dan ditengahnya ada sebuah bintang yang disebut Matahari.
"Teori terbentuknya jagat raya terdiri atas teori Bing Bang, teori keadaan tetap, teori mengembang, teori kuantum, dan teori kabut."
Nah, itu tadi lima teori pembentukan jagat raya yang dikemukakan oleh ahli, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan jagat raya? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR