adjar.id - Laporan hasil obeservasi merupakan teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang didapat melalui proses pengamatan.
Agar fakta-fakta tersebut dapat tersampaikan dengan baik, terdapat kaidah kebahasaan yang perlu kita perhatikan, Adjarian.
Lalu, apa itu kaidah kebahasaan?
Kaidah kebahasaan merupakan pedoman dalam menyusun sebuah teks atau naskah agar memiliki tata bahasa yang baik sesuai dengan jenis teksnya.
Nah, seperti apa kaidah kebahasaan yang digunakan dalam menyusun laporan hasil observasi.
Yuk, kita pelajari bersama!
"Kaidah kebahasaan penting untuk diperhatikan agar laporan hasil observasi memiliki susunan dengan tata bahasa yang baik"
1. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Kalimat definisi digunakan untuk menjelaskan suatu hal secara umum.
Dalam laporan hasil observasi, penggunaan kalimat definisi membantu pembaca dalam memahami istilah-istilah asing yang sering muncul dalam teks, Adjarian.
Baca Juga: 5 Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Istilah asing tersebut biasanya merupakan istilah-istilah teknis atau ilmiah yang berkaitan dengan objek yang didefinisikan.
Nah, istilah asing dalam kalimat definisi biasanya diikuti dengan kata kerja penghubung yang disebut kopula, seperti kata adalah, yaitu, dan merupakan.
Contoh: Buaya adalah hewan karnivora, yaitu hewan pemakan daging.
Berbeda dengan kalimat definisi yang menjelaskan suatu hal secara umum, kalimat deskripsi digunakan untuk menjelaskan suatu hal secara khusus.
Menjelaskan suatu hal secara khusus bisa menggunakan sifat-sifat dan ciri-ciri spesifik.
Namun, selain menggambarkan sifat dan ciri khusus suatu objek, kalimat deskripsi juga dapat digunakan untuk menjelaskan kegiatan dari suatu objek tersebut.
Contoh: Saat berburu, buaya akan berenang perlahan mendekati mangsa agar tidak kabur.
"Kalimat definisi menjelaskan secara umum, kalimat deskripsi menjelaskan secara khusus."
2. Imbuhan di-
Kita sering kali melakukan kesalahan dalam penulisan "di" sebagai imbuhan dan "di" sebagai kata depan.
Agar tidak salah, kita bisa membedakan keduanya dengan melihat fungsi dan penulisannya.
Imbuhan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan ditulis dengan digabung kata yang mengikutinya
Sementara kata depan "di" berfungsi untuk menujukan keterangan tempat atau waktu dan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
- Imbuhan di-: Banyak tas mewah yang dibuat dari kulit buaya.
- Kata depan "di": Buaya aktif mencari makan di sore hingga malam hari.
"Ada 'di-' sebagai imbuhan dan 'di-' sebagai kata depan."
3. Penulisan Kutipan Tidak Langsung dan Sumber Rujukannya
Laporan hasil observasi merupakan teks yang bersifat ilmiah. Oleh karena itu laporan hasil observasi harus menggunakan data yang akurat, Adjarian.
Data-data tersebut digunakan sebagai pendukung hasil observasi, yang didapat dari buku, jurnal, artikel cetak, maupun data digital.
Untuk menggunakan data-data tersebut dalam laporan hasil observasi, kita harus melakukan kutipan tidak langsung, kemudian menuliskan sumbernya di daftar pustaka.
Baca Juga: Pengertian, Karakteristik, dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Menggunakan kutipan tidak langsung, artinya kita mengutip pendapat seorang tokoh atau ahli yang sesuai dengan pembahasan kita.
Kemudian, semua sumber kutipan harus kita sertakan dalam daftar pustaka agar terhindar dari plagiarisme.
Aspek yang harus dituliskan dalam daftar pustaka adalah nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit secara berurutan.
O iya, penulisan kutipan dan daftar pustaka memiliki beberapa format, antara lain:
- Chicago Manual Style (CMS)
- American Psychological Association (APA)
- Modern Language Association (MLA)
Berikut adalah contoh penulisan kutipan dan daftar pustaka menggunakan format CMS edisi ke-16:
- Kutipan tidak langsung: Buaya menghindari dan menolak untuk memakan mangsa yang beracun (Rowland 2015, 975).
- Penulisan sumber kutipan: H. M. Rowland.2015.Comparative Taste Biology with Special Focus on Birds and Reptiles. Boston: Hughton Mifflin.
"Ada beberapa format penulisan kutipan dan daftar pustaka, di antaranya CMS, APA, dan MLA."
Baca Juga: Struktur Teks Laporan Hasil Observasi, Materi Bahasa Indonesia Kelas X Bab I
Nah, itulah kaidah kebahasaan dalam menyusun laporan hasil observasi.
Coba Jawab! |
Apa fungsi kalimat definisi dalam laporan hasil observasi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Karya Fadillah Tri Aulia, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR