adjar.id - Pendidikan informal umumnya dilakukan di lingkungan sekitar yang dibantu oleh beberapa pihak.
Jenis pendidikan informal ini berada di luar jalur pendidikan formal, Adjarian.
Pendidikan informal merupakan proses pembelajaran yang terjadi di luar lingkungan pendidikan formal, seperti sekolah, universitas, atau institusi pendidikan resmi lainnya.
Pendidikan informal sering kali bersifat tidak terstruktur dan tidak memiliki kurikulum yang khusus.
Pembelajaran dalam pendidikan informal dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti di rumah, di komunitas, di tempat kerja, atau melalui pengalaman sehari-hari.
Pendidikan informal dapat melibatkan berbagai metode pembelajaran, termasuk diskusi kelompok, pengamatan, pengalaman langsung, pembelajaran mandiri, dan lainnya.
O iya, pembelajaran dalam pendidikan informal ini lebih terfokus pada pengembangan keterampilan, pengetahuan, atau pemahaman tertentu.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang terbentuk melalui aktivitas belajar secara mandiri.
Menurut Yus Darusman, pendidikan informal adalah pendidikan dalam keluarga.
Berbeda dengan pendidikan formal, pendidikan informal ini dilaksanakan sejak seseorang dilahirkan.
Hal ini karena pendidikan informasi lebih terfokus pada keluarga, Adjarian.
Baca Juga: 10 Masalah Pendidikan di Indonesia
Tujuannya untuk mendidik anak agar anak-anak dapat mempunyai kepribadian yang baik.
Jadi, pendidikan informal bisa disimpulkan sebagai pendidikan yang dilakukan dalam lingkup keluarga secara mandiri.
Contoh pendidikan informal termasuk belajar melalui membaca buku, mengikuti kursus online, menghadiri lokakarya atau seminar, mengikuti pelatihan kerja, dan lainnya.
Pendekatan pendidikan informal dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk belajar sesuai minat dan kebutuhan pribadi mereka.
Meski tidak memberikan sertifikat formal, namun pembelajaran informal dapat memberikan manfaat dan kontribusi penting bagi pengembangan individu.
Beberapa ciri dari pendidikan informal, yaitu:
1. Tempat belajarnya dapat dilakukan di mana saja.
2. Pendidikan berlangsung secara terus menerus, tanpa mengenal tempat dan waktu.
3. Guru dalam pendidikan informal adalah orang tua, sedangkan muridnya adalah anak-anaknya.
4. Tidak adanya program yang dilakukan secara formal.
5. Tidak adanya manajemen yang jelas dalam pendidikan.
Baca Juga: 4 Jasa Ki Hajar Dewantara bagi Pendidikan Indonesia
6. Tidak ada ujian dalam pelaksanaan pendidikan.
7. Tidak ada persyaratan baku tentang aturan pendidikan.
8. Tidak adanya materi khusus yang tersedia dalam pendidikan.
9. Tidak ada lembaga yang menjadi penyelenggara pendidikan.
Nah, itu tadi pengertian dan ciri-ciri pendidikan informal.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan pendidikan informal? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR