Awal mula munculnya demokrasi parlementer beraral dari zaman peradaban Yunani Kuno di Kota Athena atau saat itu disebut Kota Polis.
O iya, Kota Polis ini terkenal sebagai pusat ilmu dan pembelajaran, Adjarian.
Di kota tersebut pembuatan keputusan yang berkaitan dengan masalah kehidupan dan masyarakat kota dilakukan melalui musyawarah atau mencari suara terbanyak.
Meski begitu, hilangnya peradaban Yunani Kuno membuat sistem demokrasi tersebut juga ikut memudar.
Pada abad pertengahan yang mulai masuk modern, wilayah Eropa mengalami masa pencerahan atau masa Renaisans.
Saat itu, demokrasi mulai digaji kembali di wilayah Eropa dan memikirkan sistem tersebut sebagai pedoman hidup.
Tokoh yang terkenal dalam sistem demokrasi, di antaranya Rossoeau, Mostesque, dan John Locke.
Kemudian dilakukan perancangan ulang dengan sedemikian rupa yang didasari atas teori para filsuf Yunani.
Hingga kemudian menciptakan berbagai aliran sistem demokrasi yang salah satunya adalah demokrasi parlementer.
Banyak negara-negara di Eropa bahkan dunia yang menggunakan sistem demokrasi sebagai sistem pemerintahan negaranya.
Bahkan, Moh. Hatta di Indonesia menjelaskan bahwa sistem demokrasi sangat memerhatikan suara masyarakat yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah negara.
Baca Juga: Ciri Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR