Seiring berjalannya waktu, teknologi airbag terus mengalami inovasi dan perkembangan.
Pada tahun 1990-an, airbag samping diperkenalkan untuk memberikan perlindungan tambahan pada sisi kendaraan saat terjadi tabrakan dari samping.
Pada tahun 1998, General Motors menjadi produsen pertama yang meluncurkan airbag yang menggunakan sistem deteksi penumpang untuk mengatur kecepatan dan tekanan pengisian airbag.
Perlindungan anak-anak dalam kendaraan juga menjadi perhatian penting.
Pada tahun 1995, airbag yang dapat dinonaktifkan secara manual diperkenalkan untuk menghindari bahaya pengisian airbag yang terlalu keras pada anak-anak yang duduk di kursi penumpang depan.
Teknologi airbag terus berkembang dengan fitur-fitur yang semakin canggih. Saat ini, ada airbag yang dirancang khusus untuk melindungi bagian kepala, dada, dan lutut.
Selain itu, sistem penginderaan tabrakan yang lebih sensitif dan kemampuan komunikasi antara kendaraan dan infrastruktur jalan juga menjadi fokus pengembangan airbag masa depan.
Keberadaan airbag dalam kendaraan memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan.
Pertama, airbag dapat mengurangi risiko cedera serius atau bahkan kematian dalam kecelakaan lalu lintas.
Saat tabrakan terjadi, airbag secara instan mengisi ruang antara pengemudi atau penumpang dengan bagian keras di dalam kendaraan, seperti kemudi, dashboard, atau panel instrumen, yang dapat mengurangi dampak fisik yang ditimbulkan oleh tabrakan tersebut.
Selain itu, airbag juga membantu mencegah cedera kepala, leher, dan dada dengan menyerap energi kinetik yang dihasilkan saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba. Hal ini sangat penting dalam melindungi bagian tubuh yang rentan terhadap cedera serius.
Baca Juga: Siapa Penemu Mobil Pertama di Dunia?
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR